Pasalnya penyelenggaraan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Peserta yang datang dites suhu badan dan keterangan swabnya.
Baca juga: Khofifah Tinjau SKD CPNS dan PPPK Pemprov Jatim 2021, Beri Motivasi dan Tegaskan Tak Ada Calo
Kemudian karena kapasitas ruangan yang begitu besar dan jumlah peserta yang hanya 400 orang per sesi, maka tidak terjadi kerumunan selama proses registrasi maupun antrean. Meja dan komputer juga sudah diatur dengan menjaga jarak aman.
Tidak hanya itu, ibu hamil sebanyak lima orang juga telah disediakan ruang khusus agar memudahkan ketika membutuhkan layanan kamar mandi. Selain itu, ada pula peserta yang kondisinya batuk juga telah disediakan bilik untuk mengerjakan soal.
Saat meninjau di lokasi, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk memberikan motivasi. Ia berpesan agar seluruh peserta mengerjakan soal dengan jujur dan juga tenang.
“Bismillah semoga seluruh peserta mengerjakan soal dengan lancar tenang, yang kami harapkan adalah dari proses ini akan dihasilkan ASN dan PPPK yang berintegritas juga berkualitas,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menegaskan, selama proses ini tidak ada yang namanya calo yang bisa menjanjikan mereka akan diterima, maupun calo yang menarik pungutan biaya.
“Proses ini terkoneksi dengan sistem yang sudah di-set up BKN secara nasional. Jadi tidak ada siapapun yang menjanjikan bisa diterima, bisa lolos dan lain-lain. Kalau ada yang menjanjikan itu sebetulnya bulshit (omong kosong),” tegas Khofifah.
Gubernur perempuan pertama Jatim ini juga menegaskan bahwa penyelenggara tes SKD ini adalah BKN.
Namun penyelenggaraannya didistribusikan per daerah, termasuk di Jatim. Sehingga semua proses juga sudah tersistem secara digital, yang tentunya sulit untuk dimanipulasi.