Berita Entertainment

Marshanda Jalani Terapi Ketamin di Amerika, Healing dengan Ecstatic Dance, Sadari 'Gue Mati Rasa'

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marshanda dalam vlog Never This Naked - Episode 3.

TRIBUNJATIM.COM - Marshanda terbang ke Amerika untuk healing sekaligus menjalani terapi.

Hal itu dilakoni sang artis peran demi mengatasi kondisi bipolar disorder yang diidapkan sejak remaja.

Ia selalu mengonsumsi antidepresan dan obat tidur.

Kini mantan istri Ben Kasyafani itu ingin bebas dari obat-obatan yang dikonsuminya dengan cara terapi ketamin.

Dalam vlog Never This Naked - Episode 3, Marshanda mengungkapkan alasannya memilih terapi di Amerika.

Baca juga: Medina Zein Idap Bipolar, Ibunda: Sudah Konsumsi Obat 4 Bulan, Capek Sedikit Harus Minum Obat

Ilegal di Indonesia

Marshanda mengatakan, terapi ketamin di Indonesia belum mendapat izin untuk dijalankan atau dengan kata lain terapi tersebut belum legal.

Hal itu yang menjadi alasan Marshanda terbang ke Amerika untuk jalani terapi tersebut.

"Jadi ketamine itu di Indonesia memang enggak ada, maksudnya ketamine itu enggak legal di Indonesia. Jadi dengan kata lain, ketamine itu dianggap ilegal di Indonesia," kata Marshanda.

Baca juga: Perilaku Nia Ramadhani Sebelum Diciduk Dikuak Sahabat, Jedar: Aku Nangis, Marshanda Bahas Kekurangan

Baca juga: Kenali 6 Tanda Bipolar yang Dialami Aida Saskia & Marshanda, Tak Bisa Tidur hingga Mudah Tersinggung

Riset sebelum pergi Sebelum pergi ke Amerika Serikat, Marshana menemukan fakta dari sebuah riset, yakni terapi ketamin banyak dilakukan orang-orang yang memiliki treatment resistant depression.

Dalam bipolar disorder, depresi memang termasuk ke dalamnya.

Marshanda pun mengaku pernah merasakannya.

Terapi tersebut nantinya bakal membantu Marshanda mengenali dirinya sendiri lebih baik lagi.

"Jadi gue bekerja dengan dua psikiater, satu dari Indonesia, satu dari US. Psikiter di US rekomendasiin gue untuk ketamin therapy," ujarnya.

Proses terapi Artis yang karib dipanggil Caca itu mengatakan, terapi yang dijalaninya dilakukan oleh dokter dan didampingi oleh psikiater.

Halaman
123

Berita Terkini