Diakui Bahar ada beberapa kekurangan terhadap alat yang diciptakannya ini. Salah satunya adalah masa pakai hanya berdurasi 1,5 tahun.
Dengan adanya teknologi ini bisa menjadi jawaban terkait pemerintah yang akan mengembangkan mobil listrik.
Sekretaris Kecamatan Kebomas, Zainul Arifin mengatakan generator hidrogen temuan warganya itu berpotensi diproduksi masal.
"Seharusnya sudah bisa dikenal di skala nasional sebab produk temuannya sudah banyak dikenal. Selama ini lebih banyak dikenal di desa," kata dia.
Sementara itu, dari penemuan ini, Bahar Rozikin mendapat penghargaan 'Anugerah Inotek Award' dari Balitbang Provinsi Jawa Timur sebagai pelopor inovasi bidang non ekonomi menciptakan alat generator hidrogen plus surya sel, sebagai penghemat BBM teknologi terbaru dan pertama di Indonesia.