Anjuran vaksin booster
Kendati efektivitas vaksin booster akan mengalami penurunan dari waktu ke waktu, CDC tetap mengimbau agar masyarakat seluruh dunia segera melakukan vaksinasi booster.
Pasalnya, dilansir dari laman CDC, Senin (14/2/2022), vaksin booster sangat direkomendasikan untuk melindungi pasien dari risiko rawat inap dan IGD akibat paparan virus Covid-19 termasuk varian Omicron.
Sebagaimana diberitakan Deseret News, para ahli telah mengatakan bahwa untuk sementara waktu vaksin booster COVID-19 dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap virus Corona, termasuk varian Omicron yang sangat menular.
Pada akhir Januari lalu, CDC juga telah melakukan studi mengenai pusat perawatan kesehatan di 10 negara bagian, termasuk Intermountain Healthcare di Utah.
Studi tersebut menemukan bahwa suntikan booster Covid-19 mampu menggandakan perlindungan tubuh dari varian Omicron yang menular.
"Secara keseluruhan, mereka yang menerima dosis booster memiliki perlindungan paling besar terhadap kunjungan ruang gawat darurat, kunjungan klinik perawatan mendesak, dan rawat inap," kata Dr Rochelle Walensky selaku Direktur CDC, dikutip dari Deseret News, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Perlukah Pasien Covid-19 Omicron Tes PCR Setelah Selesai Isolasi Mandiri di Rumah? ini Kata Dokter
Baca juga: 4 Syarat Pasien Covid-19 Omicron Selesai Isolasi Mandiri di Rumah, Hari ke Berapa untuk Tes PCR?
Prediksi puncak Omicron
Sementara itu, diberitakan oleh Kompas.com, Sabtu (12/2/2022), Indonesia diprediksi akan menghadapi puncak kasus Covid-19 varian Omicron pada awal Maret 2022.
Prediksi tersebut disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
"Kita (Kemenkes) akan melihat tren peningkatan (kasus Covid-19 varian Omicron). Kita prediksi bahwa akhir Februari atau awal Maret 2022 merupakan puncak kasus Omicron," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com, Senin (14/2/2022).
Menurut prediksi Kemenkes, puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan lebih tinggi 3 sampai 6 kali daripada varian Delta.
Kendati demikian, Nadia mengimbuhkan bahwa ketersediaan tempat tidur di rumah sakit akan terkendali meskipun lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron terjadi.
Pasalnya, banyak pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ringan dan tanpa gejala sehingga dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapa Lama Vaksin Booster Bisa Melindungi Tubuh dari Omicron?