Berita Terkini

Soal Peluang di Pemilu 2024, AHY Beberkan Strategi Besar Hadapi Kontestasi: Masyarakat Punya Harapan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disambut News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra saat berkunjung di Kantor Tribun Jatim Network di Surabaya, Sabtu (19/2/2022). Hadir juga dalam kunjungan ini, Politisi Demokrat yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi Pemilu 2024. Tak ingin sekadar menjadi penggembira, pihaknya menegaskan telah memiliki target besar di ajang kontestasi lima tahunan tersebut.

Hal ini disampaikan AHY saat menjawab pertanyaan Direktur Pemberitaan Tribun Network yang juga Pemimpin Redaksi Harian Surya Febby Mahendra Putra dalam Podcast yang diselenggarakan Tribun Jatim Network, Sabtu (19/2/2022).

Podcast tersebut digelar dalam rangkaian silaturahmi AHY di Kantor Tribun Jatim Network .

Kehadiran AHY didampingi sejumlah pengurus DPP Demokrat, di antaranya Sekjend Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Politisi Demokrat yang juga Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan sejumlah fungsionaris partai lainnya.

Baca juga: Bertemu AHY, Buruh Sidoarjo Titip Harapan Dorong Menaker Cabut Kebijakan JHT Diambil Usia 56 Tahun

Dalam kesempatan ini, Febby mengutip sejumlah hasil survei yang menempatkan AHY dan Partai Demokrat berada di deretan nominasi pemenang Pemilu. "Banyak survei menyebut Mas AHY punya kans di pemilu 2024. Bagaimana Mas AHY melihat isu yang menyebut Mas AHY sebagai tokoh muda punya peluang?," tanya Febby kepada AHY.

Menjawab pertanyaan tersebut, AHY tak jumawa. Sekalipun, hasil tersebut menunjukkan perhatian masyarakat kepada dirinya dan Demokrat semakin meningkat.

"Kami bersyukur. Kami banyak mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan masyarakat," kata AHY.

Menurutnya, fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat ingin alternatif tokoh dalam pemilihan. Tak melulu pada figur politisi yang "itu-itu" saja.

"Satu nafas dengan itu, masyarakat memiliki harapan. Bahwa hadir sejumlah alternatif kepemimpinan di tingkat nasional," katanya.

"Kita tahu ada sejumlah nama tokoh yang sudah malang melintang di dunia politik dengan rekam jejak masing-masing, termasuk ada nama AHY. Saya melihat ini adalah realitas. Masyarakat ingin bervariasi," katanya.

Menurut pria yang kini sedang menempuh program pendidikan doktor di Universitas Airlangga ini, pihaknya siap bertanding gagasan. Sehingga, masyarakat bisa memiliki alternatif pilihan.

"Jangan sampai, seolah-olah, dari 270 juta penduduk Indonesia, yang hadir sebagai kandidat, lu lagi lu lagi," katanya.

Ia menyebut, nama-nama yang ada di survei memiliki kans yang sama. Kendati demikian, ada sejumlah tantangan yang dihadapi.

Termasuk, Presidential threshold atau ambang batas pencalonan Presiden yang diperhitungkan berdasarkan jumlah kursi DPR. AHY dan Demokrat memperhitungkan hal ini.

"Memang, dekat 2024, semakin hangat semakin dinamis. Namun yang tidak boleh kita lupakan, kendati masing-masing berikhtiar untuk meningkatkan elektabilitas, lebih dekat dengan masyarakat , menyampaikan visi dan gagasan tetapi, realitas politik dan pemilu mensyaratkan Presidential Threshold 20 persen," katanya.

"Ini yang menjadi tantangan itu. Tidak mudah untuk itu (memenuhi Presidential Threshold). Banyak tokoh, elektabilitas tinggi tapi tak punya partai. Mau menggunakan kendaraan mana? Sebaliknya, ada pemimpin parpol yang berjuang menaikkan elektabilitas," katanya.

Oleh karenanya, AHY menilai hasil sejumlah survei yang menempatkan namanya dan Demokrat di jajaran atas menjadi peluang sekaligus tantangan. Pihaknya saat ini memilih untuk berjuang meningkatkan elektabilitas dengan konsisten memperjuangkan harapan rakyat.

Baik dengan terus berkeliling ke daerah maupun melalui jajaran kader yang ada di legislatif maupun eksekutif. Baik yang ada di tingkat pusat maupun di daerah se-Indonesia.

Seiring dengan itu, pihaknya akan berikhtiar untuk berkolaborasi bersama partai lain. Tujuannya tetap sama, mempertahankan kedaulatan rakyat.

"Saya juga memahami. Dua ikhtiar itu yang kami lakukan. Pertama menaikkan elektabilitas, juga mencari kawan untuk berkoalisi. Ini yang sedang kami perjuangkan" katanya. (bob)

Kumpulan berita Surabaya terkini

Berita Terkini