TRIBUNJATIM.COM - Beberapa menu diet artis kerap ditiru untuk menurunkan berat badan.
Namun perlu hati-hati dalam meniru menu diet orang lain, sebab kebutuhan gizi setiap orang berbeda.
Beberapa menu diet artis yang cukup mencuri perhatian, diantaranya yang dilakukan Ivan Gunawan, Tina Toon hingga Amel Carla.
Pasalnya beberapa artis tersebut berhasil mendapatkan berat badan ideal dengan menurunkan berat badan belasan hingga puluhan kilogram.
Namun, sebaiknya jangan sembarangan melakukan diet tertentu tanpa mengetahui apa yang menjadi alasan melakukan diet, serta tujuan dari diet tersebut.
Perlu memahami prinsip penting dalam diet sebelum benar-benar melakukannya.
Apa saja prinsip penting dalam menerapkan menu diet?
Ahli Gizi Dr dr Tan Shot Yen, M Hum mengatakan bahwa ada beberapa prinsip penting yang wajib kita pahami sebelum melakukan diet.
Berikut prinsip penting tersebut:
Baca juga: Menu Diet Sehat dengan Biji Chia, Superfood yang Tinggi Serat, Berikut Cara Makan dan Menyimpannya
Baca juga: Daftar Buah-buahan untuk Menu Diet Sehat: Semangka Bantu Bakar Lemak - Pir Bikin Kenyang Lebih Lama
1. Pentingnya Makan dengan Benar
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com (6/9), dr Tan mengatakan bahwa makan dengan benar sebenarnya lebih penting daripada diet.
“Problem-nya adalah jangan lakukan diet kalau bisa makan yang benar,” kata Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. selaku Ahli Gizi, saat diwawancarai Kompas.com (6/9).
Menurut dr Tan, makan yang benar adalah ketika seseorang tidak menghilangkan salah satu komponen utama dari sumber bahan makanan, yang terdiri dari:
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Sayur dan buah
Jika salah satu komponen tersebut hilang maka akan menimbulkan masalah dan diet mungkin dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: Intip Sarapan ala Ayudia Bing Slamet, Menu Diet Sehat yang Bisa Mencegah Penyakit Alzheimer
2. Konsumsi Sumber Pangan Sehat
Prinsip yang kedua yang disampaikan oleh dr Tan adalah tidak menggantikan sumber bahan pangan yang sehat dengan produk.
Sumber bahan pangan yang sehat adalah bahan pangan yang asli dari alam, seperti telur, ikan, ayam, daging, tahu, dan tempe.
“Kalau misalnya telur, ayam, ikan, yang benar-benar produk bahan pangan alami itu lalu kemudian diganti dengan produk industri, shake misalnya, maka tentu ini akan menjadi masalah besar karena produk pangan digantikan menjadi produk ultra-proses atau PUP,” jelas dr. Tan.
Dia menerangkan, bahwa produk ultra-proses (PUP) merupakan produk-produk industri yang berpotensi menggantikan bahan pangan yang sesungguhnya.
Produk ultra-proses (PUP) yang juga dikenal dengan sebutan makanan ultra-proses, memiliki ciri-ciri di antaranya:
- Mudah dikonsumsi
- Dikemas dalam kemasan plastik, kaleng, atau kertas
- Dipromosikan secara masif
- Melalui banyak proses atau ekstrusi, meliputi pencampuran, pemasakan, pengadonan, penghancuran, pencetakan, dan pembentukan
- Mengandung satu atau lebih bahan tambahan yang umumnya tidak digunakan di dapur rumah tangga, seperti kasein, laktosa, dan gula rafinasi
- Mengandung zat aditif untuk meniru rasa dan tekstur produk pangan alami
- Inilah yang menyebabkan produk ultra-proses tidak sehat bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi.
Proses pengolahan tingkat tinggi juga menyebabkan perubahan fisik dan kandungan dari produk pangan alami.
Melansir Healthline, berikut beberapa contoh makanan ultra-proses:
- Minuman berenergi
- Minuman bersoda
- Makanan ringan dalam kemasan atau snack
- Makanan kalengan
- Sereal dalam kemasan
- Sosis
- Kornet
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Kentang Panggang Tanpa Oven, Menu Diet Sehat untuk Buka Puasa
Baca juga: Rekomendasi Menu Diet Sehat untuk Menurunkan Berat Badan 10 Kg dalam Seminggu, Ramah di Kantong
3. Jadwal Makan
Pentingnya mengatur jadwal makan ketika melakukan diet atau dalam keseharian, berkaitan dengan kadar gula darah.
“Jadwal makan itu harus disesuaikan supaya kadar gula darah orang itu stabil,” ungkap dr Tan.
Jika kadar gula darah tinggi maka akan meningkatkan nafsu makan seseorang karena tubuh tidak dapat menggunakan gula untuk membentuk energi sehingga menimbulkan rasa lapar.
Salah satu metode diet yang mengatur jam makan adalah intermittent fasting, yaitu pola makan yang menetapkan periode waktu untuk makan dan puasa.
Metode ini dilakukan dengan cara berpuasa selama 16 jam sehari dengan waktu makan 8 jam.
Metode ini mungkin cukup ampuh untuk menurunkan berat badan.
Namun, metode ini dapat menyebabkan seseorang merasa lapar.
Rasa lapar ini akhirnya memicu seseorang berontak dan muncul yang disebut dengan cheating day.
“Akhirnya percuma aja Anda makan sehari cuman dua kali tetapi kemudian ketika pas lagi makan, yang nggak benernya muncul. Gorengannya-lah, makanan yang dibeli di luar, jadi percuma aja kan yang disebut dengan intermittent fasting,” pungkasnya.
4. Jangan Ikut-Ikutan
Banyaknya artis yang berhasil menurunkan berat badan dalam waktu yang relatif singkat menimbulkan keinginan untuk mencobanya.
Namun, apa yang dikonsumsi oleh mereka telah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tubuh mereka dan dipantau oleh pakar gizi.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan mereka dapat menurunkan sekian kilo dalam waktu yang relatif singkat
“Turun sekian kilo itu tidak ada masalah ya karena kecukupan kalorinya juga dijaga, lalu kemudian cukup tidur, orang ini barangkali juga mendapat latihan-latihan beban, latihan olahraga, dan sebagainya,” ucap dr. Tan.
Maka dari itu, ada baiknya tidak meniru mentah-mentah metode diet yang dilakukan oleh artis karena kebutuhan mereka belum tentu sama dengan kebutuhan Anda.
Itulah empat prinsip penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan diet.
Mengikuti trend boleh saja tetapi harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Jika ingin memperbaiki asupan tubuh atau memperbaiki pola makan, ada baiknya untuk mendapat pendampingan dari ahlinya agar diet tetap aman dan tidak menimbulkan efek jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jangan Asal Meniru Menu Diet Artis, Pahami 4 Prinsip Penting Ini Sebelum Putuskan Melakukan Diet