Berita Blitar

Disapa Polisi Dini Hari, Dua Pria di Blitar Buang Sesuatu ke Got, Ending Langsung Ditangkap

Penulis: Imam Taufiq
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pria kaget disapa polisi di Blitar

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Ingin memperluas jaringan pasarnya, dua pemuda asal Malang ini nekat memasok sabu-sabu ke Blitar pada dini hari.

Celakanya, aksinya itu tercium petugas sehingga diam-diam dikuntitnya. Begitu sedang menunggu seseorang yang mengaku akan membelinya, keduanya langsung dibekuk petugas, Jumat (18/3) dini hari.

Mereka adalah Nur (29), dan Elis (29), kedunya warga Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Dari tangan keduanya diamankan sabu-sabu seberat 17,94 gram. Untuk kelas lokalan di Blitar, sabu-sabu senilai sekitar Rp 20 juta itu merupakan prestasi buat petugas. Sebab, yang ditangkap selama ini seringkali tak sampai 0,5 gram atau hanya senilai berkisar Rp 250.000.

"Kami masih kembangkan asal-usul barang itu. Dari mana, pelaku mendapatkannya, lalu akan dijual ke mana, di Blitar ini," ujar AKBP Aditya Panji Anom, Kapolres Blitar saat memberikan keterangan atas keberhasilan anggotanya itu.

Baca juga: Jaga Stabilitas Sembako, DPRD Jatim Minta Pemerintah Buat Kebijakan Konkret

Menurutnya, proses penangkapannya tidak rumit namun petugas harus mengikuti gerakan mereka ketika masuk Blitar.

Itu bermula dari malam itu (Kamis malam (17/3), petugas mendapat informaasi kalau ada pengirimaan barang dari luar kota. Karenaa banyak pintu masuk yang bisa dilalui oleh para pelaku, petugas disebarkan untuk mempersempit gerakannya.

Sebab, kejadian yang kerap terjadi, para pemain bisa datang dari beberapa kota, di antaranya, Tulungagung, Kediri, Malanng atau Pasuruan.

Dari sekian informasi yang dikumpulkan anggota, akhirnya diketahui kalau yang datang malam ini adalah pemain baru, yang baru beberapa kali merambah pasar di Blitar.

"Anggota bersiaga, sehingga berhasil mengendusnya. Diketahui dari arah Malang." ungkapnya.
Meski sudah diketahui asal pelaku namun tidak diketahui masuknya ke Blitar itu lewat jalur mana. Tidak disangkanya, pelaku itu berasal dari wilayah pinggiran barat perbatasan dengan Kediri. Bahkan, malam itu mereka berangkat dari rumahnya dengan berboncengan sepeda motor.

Mereka lewat jalan pintas atau Bendungan Selorejo, Kecamatan Ngantang, yang tembus ke Desa Krisik, Kecamatan Gandusari. "Mungkin saja, mereka berangkat itu sudah tengah malam, untuk menghindari petugas," ujarnya.

Dari jalur yang dilewatinya itu, mereka akhirnya sampai ke Kecamatan Wlingi. Berikutnya, belok ke kanan dan lewat di depan Polres Blitar, yang ada di Kecamatan Talun. Malah, saat melintas dengan berboncengan sepeda motor itu, satu dari keduanya sempat berucap ketika lewat di depan Polres Blitar.

"Hati dan waspada, di sebelah itu (maksudnya polres, karena mungkin takut ada razia)," ujarnya.

Setelah meninggalkan Polres Blitar, laju sepeda motornya berhenti di tepi jalan, yang ada di depan sebuah SPBU, Kecamatan Garum.

Satu duduk di atas sepeda motor, sedang yang satunya, Nur sibuk seperti menghubungi seseorang. Di saat mereka berada di TKP itu, petugas yang mulai tadi mencari keberadaannya, akhirnya menemukannya. Yakin, yang diburu itu, dua pemuda yang ada di depannya, akhirnya didekati. Satu dari enam petugas menyapanya.

Halaman
12

Berita Terkini