TRIBUNJATIM.COM - Salat Tahajud merupakan salat sunnah yang jika dikerjakan maka akan mendapatkan banyak keutamaan.
Oleh karenanya, untuk menyempurnakan salat wajib lima waktu dan ibadah di Bulan Ramadan, alangkah lebih baiknya juga menjalankan salat sunnah, termasuk salat Tahajud.
Untuk diketahui, salat Tahajud adalah salat sunnah yang dilakukan pada malam hari, yakni pada sepertiga malam akhir atau setengah malam akhir.
Di Bulan Ramadan, bebrapa umat Islam mungkin ingin melakukan salat Tahajud setelah menyantap menu sahur.
Lalu muncul pertanyaan, apakah salat Tahajud boleh dilakukan setelah sahur?
Baca juga: Apakah Mimpi Basah Setelah Sahur Membatalkan Puasa Ramadan? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat 8 April 2022, Hari Ke-6 Ramadan 1443 H
Berikut penjelasan dari Wahid Ahmadi, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, melansir dari TribunWow.
Disamping itu ada juga niat salat Tahajud dan doa setelah Tahajud.
Apakah salat Tahajud boleh dilakukan setelah sahur?
Jawaban:
Sebetulnya tidak ada aturan yang baku ya soal begitu.
Hanya begini, sunahnya sahur itu dilakukan di akhir.
Jadi menjelang azan (subuh), jadi diakhirkan itu sunahnya.
Otomatis salat malamnya ya sebelum itu, jangan sahur dulu setelah itu kemudian makan.
Nah ini walaupun sama-sama salat itu juga bagusnya di ujung malam, itu juga bagus.
Tapi karena salat itu waktunya relatif lebih lama daripada makan, sehingga diutamakan salat dulu.
Waktunya kan mungkin panjang, satu jam, mungkin dua jam sambil istirahat-istirahat.
Setelah itu baru makan sahur menjelang subuh.
Baca juga: 10 Cara Cegah Asam Lambung Naik saat Puasa Ramadan 2022, Setelah Sahur Jangan Langsung Tidur
Baca juga: Tips Tubuh Tidak Mudah Lemas saat Puasa Ramadan, Simak Menu Sahur Sehat Rekomendasi dr Zaidul Akbar
Itu etika, kalau kemudian dibalik 'Wah saya bangun tidur tengah malam lapar banget nih sekalian sahur'
Ya silakan enggak masalah, misalnya jam 1 bangun, lapar sekali sekalian sahur lah, baru kemudian salat lail (malam).
Tidak masalah, boleh-boleh saja, saya kira itu soal pilihan-pilihan yang tidak diatur dalam syariat.
Berikut niat salat Tahajud dan doa setelah Tahajud, yang Tribunnews.com kutip dari blitarkota.kemenag.go.id:
Niat salat Tahajud
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Aku niat salat sunah Tahajud dua rakaat karena Allah”
Baca juga: Hukum Puasa Ramadan Tapi Tidak Tarawih dan Salat 5 Waktu, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Doa yang dibaca setelah salat Tahajud
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadis Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Perbanyak Membaca Istighfar
Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih
Artinya:
“Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
Bacaan Zikir
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.
Artinya:
“Saya memohon kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada tuhan selain Dia Yang Hidup dan Berdiri dan saya bertobat kepada-Nya.”
Bacaan kedua
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت
Allahumma Anta Robbi, Laa Ilaaha Illa Anta, Khalaqtani wa ana abduKa, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, Audzubika min syarri maa shona’tu, Abu’u laka bi ni’matiKa ‘alaiyya wa abu’u laKa bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta.
Artinya:
“Ya Allah! Engkaulah Rabbku, Tak ada Tuhan yang berhak disembah selainMu, Engkaulah Yang menciptakanku, dan aku adalah hambaMu, aku berada di atas ikatan dan janjiMu selama aku mampu, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengakui kepadaMu atas nikmatMu kepadaku, dan aku juga mengakui kepadaMu dosa-dosaku, maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Menjalankan Sholat Tahajud setelah Sahur saat Ramadhan Apakah Boleh? Berikut Penjelasannya