5. Membawa kasur untuk tidur di masjid.
Hal yang Membatalkan Itikaf
1. Keluar masjid tanpa alasan syari dan tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak.
2. Jima (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 187 Ibnul Mundzir telah menukil adanya ijma (kesepakatan ulama) bahwa yang dimaksud mubasyaroh dalam surat Al Baqarah ayat 187 adalah jima (hubungan intim).
Baca juga: Kapan Waktu Lailatul Qadar Ramadan 2022? Ada Cara Hidupkan Malam Lailatul Qadar Bagi Perempuan Haid
Tata cara dan waktu pelaksanaan
Ustaz Maulana menyebut, tata cara melakukan itikaf dapat dilakukan dengan beberapa hal.
Pertama, sebaiknya mengucapkan niat "Nawaitu al-i’tikafa fî hadza al-makani lillahi ta'ala."
Lalu, yang kedua yakni bangun pada jam 1 dini hari dan lakukan shalat malam, misalnya shalat tahajud, shalat taubat, dan shalat hajat.
Sebelum melakukan shalat malam dan itikaf, diwajibkan untuk mensucikan diri dengan berwudu.
"Shalat malam itu boleh bergantian dan sesuai kemampuan," terang dia.
Kemudian, puncak iktikaf terjadi di jam 2-3 dini hari yang dilakukan dengan bermunajat, berzikir, dan membaca Al Quran.
Adapun waktu pelaksanaannya adalah pada saat malam ke-21 Ramadan atau malam sepuluh terakhir.
"Diusahakan untuk dilakukan hingga akhir bulan Ramadan. Kalau tidak sempat, maka boleh dilakukan di setiap malam ganjil, 21, 22, 23, 25, 27 dan 29," terangnya.
Artikel lainnya seputar Ramadan 2022
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com