Berita Lumajang

Sapi Warga Lumajang Mati Akibat PMK, Peternak: Baru Kemarin Disuntik dan Didatangi Bupati

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi milik peternak asal Dusun Kalibendo Utara, Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang, mati setelah terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu (18/5/2022).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Satu hewan ternak warga Lumajang mati setelah terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu (18/5/2022).

Itu dialami Buamar (55), peternak sapi asal Dusun Kalibendo Utara, Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Satu ekor sapi limousin seberat hampir 5 kuintal miliknya mendadak mati pada Rabu (18/5/2022) sore. Sebelum mati, sapi itu terinfeksi PMK.

Menurut Buamar, dari empat ekor sapi ternaknya, satu di antaranya telah terpapar PMK hampir sebulan yang lalu.

Baca juga: Panik Wabah PMK Kian Menyebar, Peternak di Lumajang Pilih Jual Sapi dengan Harga Murah

Gejala yang dialami sapinya adalah luka di bagian mulut. Selain itu juga kuku, sehingga menyebabkan sapi sulit berdiri.

"Kalau sakitnya sudah lumayan lama, sudah diobati dan sempat sembuh," ujar Buamar.

Buamar mengatakan, sebelum sapinya mati, sapinya telah mendapat suntikan antibiotik dari petugas puskeswan.

Penyuntikan itu bahkan disaksikan langsung oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Namun, ternyata obat-obat yang diberikan tak membuat kondisi kesehatan sapinya pulih.

"Baru kemarin disuntik dan didatangi bupati, tahu-tahunya tadi sore mati," keluhnya.

Matinya sapi milik Buamar menambah daftar kasus kematian sapi akibat PMK di Kabupaten Lumajang.

Data terbaru sapi mati akibat virus PMK telah mencapai 10 ekor. Kemudian sapi yang terjangkit PMK mencapai 604 ekor.

Buamar berharap, masalah ini bisa segera ditangani oleh pemerintah. Salah satunya yaitu mempercepat pendistribusian vaksin PMK ke daerah-daerah.

"Kalau terlalu lama dibiarkan, takutnya semakin gawat. Ini saja sapi mati satu, aku sudah rugi Rp 18 juta. Gimana kalau nular ke sapiku yang lain, bisa tambah makin pusing aku," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Lumajang

Berita Terkini