Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Setelah dua tahun dilarang, kunjungan tatap muka ke narapidana di lembaga pemasyarakat (lapas) dan rumah tahanan (rutan) akhirnya dibolehkan Kembali.
Hari pertama kunjungan tatap muka dibuka, terlihat para narapidana dan keluarga banyak yang melepas rindu. Seperti yang dterlihat di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong Sidoarjo, dan di Lapas Sidoarjo, Selasa (12/7/2022),
Beberapa pengunjung dan warga binaan terlihat sangat emosional. tangis daru sekaligus raut muka bahagia terpancar dari wajah warga binaan beserta keluarga yang melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu.
Seperti yang dialami oleh EB, terpidana kasus narkoba. Pria 41 tahun yang harus mendekam di dalam penjara itu tak kuat menahan air mata ketika bertemua istri dan dua anaknya yang datang membesuk.
“Ini saya saya dan anak-anak bawa makanan kesukaan bapak. Nasi rawon untuk dimakan bersama,” ujar FD, istri EB di sela membesuk suaminya tersebut.
Baca juga: Setahun Tak Bertemu, Momen Haru Ayah Jenguk Anak Warnai Uji Coba Kunjungan Tatap Muka di Lapas Tuban
Hal serupa juga dialami beberapa narapidana lain. Mereka seperti haru-biru ketika bertemu dengan keluarganya di hari pertama dibolehkannya kembali kunjungan tatap muka ini.
Meski demikian, kunjungan tatap muka belum bisa sepenuhnya dibuka seperti dulu. Sejauh ini masih proses bersifat terbatas. Artinya, ada Batasan kuota kunjungan yang diterapkan di masing-masing lapas setiap harinya.
“Hanya keluarga inti yang diizinkan, dan sebelum berkunjung harus melakukan pendaftaran,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji.
Pendaftaran tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian pelayanan. Hanya yang telah terdaftar yang bisa masuk ke lapas. Proses pendaftarannya bisa melalui layanan informasi yang ada di masing-masing lapas dan rutan.
Di Lapas Porong dan Lapas Sidoarjo, kunjungan tatap muka hanya dibuka dua hari selama sepekan. Tepatnya setiap Selasa dan Kamis. Perhari dibatasi sekitar 100 orang saja dan setiap orang warga binaan maksimal 20 menit.
Menrutu Kalapas Surabaya Jalu Yuswa Panjang, masyarakat yang sudah mendapatkan formulir kunjungan diperbolehkan masuk dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dia menyebut bahwa pelayanan kunjungan terbatas di hari pertama ini berjalan relatif lancar. Meski begitu, pihaknya akan mengevaluasi hal-hal yang kurang efektif. “Sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” ujar Jalu.
Sementara Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji menyebutkan, hari pertama dibukanya layanan ini tercatat ada 78 warga binaan yang dikunjungi keluarga inti secara langsung. Namun, masih juga masyarakat yang juga memanfaatkan layanan temu online melalui video call sebanyak 46 warga binaan.
Masyarakat yang memanfaatkan layanan penitipan barang yang mencapai 278 orang. “Pelayanan penitipan barang dan kunjungan secara online tetap dibuka untuk pengunjung yang tidak memenuhi syarat untuk melakukan kunjungan secara tatap muka,” ungkapnya.