"Uang buat minum (miras). Buat kasih ke orangtua. Jadi tulang punggung keluarga," pungkas residivis kasus membawa senjata tajam pada tahun 2016 itu.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, AKP I Gede Made Sutanaya mengungkapkan, tersangka tidak pernah menargetkan kriteria tertentu pada korbannya.
Selama si korbannya terpantau lengah, memainkan ponsel di jalanan tanpa kewaspadaan, pria atau wanita, akan menjadi sasarannya.
"Hasil interogasi terhadap pelaku, dia kalau ada kesempatan tidak melihat korbannya perempuan atau laki-laki," ujar AKP I Gede Made Sutanaya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Surabaya