Tidak ada pula makanan ringan selain air putih dan minumal dengan nol kalori.
Untuk memasaknya, kita bisa merebus telur dengan matang dan mencampurnya dengan protein rendah lemak seperti ayam dan ikan.
Kita juga bisa mencampur buah dan sayur-sayuran seperti brokoli, jamur dan bayam.
Waktu makan juga normal yaitu makan pagi, siang dan malam.
Pada diet ekstrim, kita hanya boleh mengonsumsi telur rebus dan air putih selama 14 hari.
Namun pada diet ini tidak disarankan karena tidak seimbang dan bisa menyebabkan kekurangan gizi.
Jika kita berniat memakai metode diet ini, kita bisa mencampur menu makanannya.
Untuk pagi hari, kita bisa merebus dua bulah telur dengan campuran sayuran.
Saat makan siang, kita bisa menggantinya dengan protein rendah lemak yang dicampur dengan sayur.
Protein telur lebih baik dikonsumsi pagi hari sebab dapat memberi energi seharian dan mencegah rasa lapar yang berlebih.
Lalu, adakah efek samping dari diet telur ini?
Tentu saja akan terjadi pengurangan energi tubuh karena kandungan karbohidrat yang berkurang.
Kita yang beralih ke diet rendah karbohidrat ini bisa memicu masalah pencernaan seperti mual dan perut kembung.
Meskipun telur dikenal tinggi kolesterol, namun banyak penelitian yang menunjukkan manfaat telur untuk kesehatan jantung.
Sebuah studi 2015 melaporkan bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari enam telur per minggu memiliki risiko 30 persen lebih tinggi mengalami gagal jantung.