Berita Viral

Target Utama Rudolf Tobing Kuak Cerita Awal Jadi Musuh Bebuyutan, Ini Hasil Kejiwaan Pembunuh Icha

Penulis: Ignatia
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudolf Tobing saat beraksi membuang mayat Icha yang dibunuh di apartemen, (19/10/2022).

"Kita tanya (ke Rudolf Tobing) kenapa anda langsung ke target korban ini, karena menurut tersangka, korban ini paling mudah dihubungi.

Dan apabila diajak podcast, korban akan mengiyakan.

Setelah ditentukan TKP, korban dijemput pelaku," kata AKBP Indrawienny Panjiyoga.

Baca juga: Percakapan Mengerikan Rudolf Tobing dan AYR Sebelum Pembunuhan, Korban Rela Diikat: Kamu Kubu Mana?

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut pembunuhan ini sebelumnya telah direncanakan pelaku.

Pelaku Rudolf Tobing sengaja menyewa kamar apartemen dalam kurun waktu satu malam untuk melancarkan aksinya.

Adapun perempuan yang menjadi target pembunuhannya merupakan rekan kerjanya. Ia mengajak perempuan itu dengan dalih untuk membicarakan pekerjaan.

"Korban dan pelaku kawan, bisa dibilang sahabat, teman dekat, dan pernah bergabung di suatu komunitas dan sempat siaran bareng," kata Panjiyoga.

Di tengah perbicangan, AYR disebut mendapatkan panggilan telepon dari seseorang berinisial H yang tidak disukai pelaku.

Rudolf Tobing - Sosok pria senyum bawa mayat dengan troli yang viral di media sosial. (Kolase YouTube Kompas TV)

"Saat sedang ngobrol, tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang, diduga pelaku adalah H. Tersangka ini enggak suka sama H. Menurut tersangka, H ini pernah bermasalah sama korban," kata Hengki.

Keduanya pun terlibat adu mulut. Sampai akhirnya pelaku naik pitam dan membunuh korban karena melontarkan perkataan yang dianggap menyakiti hati.

Kini akhirnya tes psikologi pelaku yang mendeskripsikan hasil kejiwaan Rudolf Tobing pun juga sudah keluar.

AKBP Panjiyoga juga menjelaskan pihaknya telah mengetahui bahwa ada trauma dengan masa lalu Rudolf Tobing.

Dari tes tersebut, ditemukan hasil bahwa pelaku memiliki trauma masa kecil.

Pelaku juga mengakui sering dipukuli orang tuanya.

"Hasil tes menyebutkan pelaku memiliki trauma masa kecil, sehingga memiliki emosi yang meledak-ledak."

Halaman
1234

Berita Terkini