Awalnya, Rosti Simanjuntak ditanya soal reaksinya saat Bharada E bersimpuh di kakinya sebelum persidangan.
Rosti Simanjuntak pun mengaku melihat ada ketulusan yang keluar dari hati Bharada E.
“Kalau Richard atau Bharada E bersujud di hadapan saya sebagai ibunda almarhum Novriansyah Yosua, ya semoga dalam dia bersujud kepada orangtua, biasanya kalau anak bersujud kepada orangtua akan mengungkapkan hatinya yang tulus,” kata Rosti Simanjuntak dilansir dari Youtube metrotvnews, Sabtu (29/10/2022).
Untuk itu, ia pun berharap agar Bharada E bisa menyampaikan yang sebenarnya di pengadilan.
“Jadi kami sebagai orangtua menunggu bukti ketulusan yang akan keluar dari mulut Richard. Berkata jujur dan berkata yang sebenar-benarnya apa di dalamnya, karena semua yang terjadi ini pasti dia tahu,” jelasnya.
“Jadi itu harapan kami sebagai orangtua, berkata jujurlah, ungkapkanlah, apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus ini, pembunuhan berencana kepada anak kami,” lanjutnya.
Bahkan dirinya pun mengaku sudah memberikan maaf kepada Bharada E, sebagai orang yang pertama kali menembak putranya.
“Sebagai orang yang memiliki Tuhan atau kita diajarkan dalam agama, kita memaafkan saling memaafkan,” kata dia.
Kemudian, Rosti Simanjuntak pun mengungkap isi hati yang ingin ia sampaikan kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
“Hati dia terbuat dari apa? Itu yang pertama,” kata Rosti Simanjuntak.
Pertanyaan itu ia khususnya kepada Putri Candrawathi yang juga memiliki anak.
“Apalagi dia seorang perempuan yang telah melahirkan anak, saya akan menanyakan, hatinya terbuat dari mana?,” tanya dia lagi.
Ia pun tak habis pikir kepada Putri Candrawathi yang tega membiarkan ajudannya sendiri dibunuh dengan cara seperti itu.
“Apakah tidak memiliki nurani seorang ibu? Melihat ajudannya yang begitu bertanggung jawab dalam tugasnya mengawal dia selama ini, selama dia bertugas di rumah itu dan mengurus rumah tangga, dan dipercayai seperti yang tadi disebutkan oleh bapak kuasa hukum dari pihak kami,” jelas dia.
Rosti Simanjuntak juga menyindir upaya dan siasat yang dilakukan Putri Candrawathi, apakah itu dilakukan atas dasar nuraninya atau tidak.