TRIBUNJATIM.COM - Persidangan kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua Hutabarat oleh mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo masih terus bergulir.
Dalam persidangan banyak terungkap berbagai fakta yang sebelumnya buram.
Ada pula fakta mengejutkan terkait penampilan terakhir Brigadir Yosua Hutabarat sebelum dieksekusi.
Salah satu fakta di balik adanya rekaman CCTV dengan penampakan Yosua yang masih hidup di waktu dikabarkan sudah dieksekusi.
Momen tersebut kemudian menjadi perbincangan banyak pihak.
Baca juga: 4 Klaim Putri C Dilecehkan Brigadir J, Kriminolog: Tak Ada Perkosaan, Istri Sambo Playing Victim?
Ada dua fakta terbaru yang mengungkap bagaimana sebenarnya rekaman CCTV itu bisa terjadi.
Dalam persidangan kasus obstruction of justice, rekaman CCTV yang memperlihatkan momen saat Brigadir J masih hidup diurai Jaksa Penuntut Umum.
Sidang kedua terdakwa obstruction of justice dalam kasus Brigadir J, Brigjen Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
Sidang dengan terdakwa obstruction of justice dalam kasus Brigadir J, Brigjen Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menunjukkan foto CCTV di pos satpam Komplek Polri, Duren Tiga.
CCTV itu mengarah ke samping rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca juga: Sosok Pria Pembunuh Wanita di Bekasi, Gerak-gerik Terekam CCTV Bawa Mayat Pakai Troli, Motif Terkuak
Dalam foto tersebut terlihat Brigadir J masih hidup pada 8 Juli 2022 pukul 17.12 WIB.
Sosok Brigadir J terlihat berdiri di taman rumah dinas Ferdy Sambo mengenakan kaos putih.
Foto tersebut didapatkan JPU kala meminta keterangan dari para terdakwa kasus obstruction of justice Ferdy Sambo.
"Saksi Chuck Putranto bersama Arif Rahman Arifin, Baiquni Wibowo dan Ridwan bersama-sama menonton rekaman CCTV hasil copy-an oleh Baiquni Wibowo diputar menggunakan laptop," ungkap JPU di persidangan kemarin, Kamis (27/10/2022).
"Setelah keempat saksi menonton isi CCTV, ternyata Chuck Putranto berkata 'bang, ini Yosua masih hidup'. Lalu Baiquni memutar ulang (rekaman CCTV) dan mereka lihat ternyata benar Yosua sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping di rumah dinas Ferdy Sambo," sambung Jaksa.
Melihat sendiri rekaman CCTV, anak buah Ferdy Sambo, Arif Rahman Arifin kaget bukan kepalang.
Pasalnya Arif melihat fakta sebenarnya usai mendengar kesaksian Ferdy Sambo soal peristiwa tembak-menembak.
"Melihat keadaan sebenarnya terkait keberadaan Yosua masih hidup, perasaan saksi Arif Rahman Arifin sangat kaget karena tidak menyangka apa yang Arif dengar informasi tentang kronologi tembak menembak yang disampaikan Kapolres ternyata tidak sama dengan apa yang Arif lihat pada CCTV tersebut," ujar JPU.
Baca juga: Bersujud di Kaki Orang Tua Yosua, Bharada E Pilu, Bongkar Sebelum Eksekusi Brigadir J, Doa: Tuhan
Kini fakta demi fakta makin terkuak dan jelas sudah apa yang sebenarnya dialami oleh Brigadir J.
Ibu dari Yosua Hutabarat yakni Rosti Hutabarat akan bertemu Putri Candrawathi sebagai penuding anaknya melakukan pelecehan seksual.
Rosti Hutabarat mengungkapkan bakal menanyakan satu hal kepada sang istri mantan jenderal polisi itu.
Rosti bakal tanyakan hati dari Putri Candrawathi.
Baca juga: Kondisi Ranjang Putri C Jadi Bukti Brigadir J Melecehkan, Pengacara Yakin, Jaksa Tegas itu Rekayasa
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak mencurahkan isi hatinya sebelum bertemu dengan terdakwa Putri Candrawathi di persidangan.
Ya, pada sidang lanjutan di Pengdilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (1/11/2022) nanti, Putri Candrawathi akan dipertemukan dengan ibunda Brigadir J.
Keduanya merupakan orang yang dekat dengan Brigadir J semasa hidup.
Brigadir J sendiri sudah mengaggap Putri Candrawathi sebagai orangtuanya, bahkan kerap membuat Rosti Simanjuntak iri.
Baca juga: Akhirnya Ferdy Sambo Menyesal Bunuh Brigadir J, Maaf ke Ortu Yosua: Hukum, Rosti Minta 1 Syarat
Namun rupanya, orang yang sudah dianggap ibu oleh Brigadir J itu diduga ikut merencanakan pembunuhan terhadap almarhum.
Tak hanya publik, momen ini juga rupanya ditunggu-tunggu oleh ibunda Brigadir J.
Saat bertemu dengan Putri Candrawathi, ia mengatakan akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada istri Ferdy Sambo tersebut.
Hal itu ia sampaikan saat wawancara di salah satu stasiun televisi belum lama ini.
Awalnya, Rosti Simanjuntak ditanya soal reaksinya saat Bharada E bersimpuh di kakinya sebelum persidangan.
Rosti Simanjuntak pun mengaku melihat ada ketulusan yang keluar dari hati Bharada E.
“Kalau Richard atau Bharada E bersujud di hadapan saya sebagai ibunda almarhum Novriansyah Yosua, ya semoga dalam dia bersujud kepada orangtua, biasanya kalau anak bersujud kepada orangtua akan mengungkapkan hatinya yang tulus,” kata Rosti Simanjuntak dilansir dari Youtube metrotvnews, Sabtu (29/10/2022).
Untuk itu, ia pun berharap agar Bharada E bisa menyampaikan yang sebenarnya di pengadilan.
“Jadi kami sebagai orangtua menunggu bukti ketulusan yang akan keluar dari mulut Richard. Berkata jujur dan berkata yang sebenar-benarnya apa di dalamnya, karena semua yang terjadi ini pasti dia tahu,” jelasnya.
“Jadi itu harapan kami sebagai orangtua, berkata jujurlah, ungkapkanlah, apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus ini, pembunuhan berencana kepada anak kami,” lanjutnya.
Bahkan dirinya pun mengaku sudah memberikan maaf kepada Bharada E, sebagai orang yang pertama kali menembak putranya.
“Sebagai orang yang memiliki Tuhan atau kita diajarkan dalam agama, kita memaafkan saling memaafkan,” kata dia.
Kemudian, Rosti Simanjuntak pun mengungkap isi hati yang ingin ia sampaikan kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
“Hati dia terbuat dari apa? Itu yang pertama,” kata Rosti Simanjuntak.
Pertanyaan itu ia khususnya kepada Putri Candrawathi yang juga memiliki anak.
“Apalagi dia seorang perempuan yang telah melahirkan anak, saya akan menanyakan, hatinya terbuat dari mana?,” tanya dia lagi.
Ia pun tak habis pikir kepada Putri Candrawathi yang tega membiarkan ajudannya sendiri dibunuh dengan cara seperti itu.
“Apakah tidak memiliki nurani seorang ibu? Melihat ajudannya yang begitu bertanggung jawab dalam tugasnya mengawal dia selama ini, selama dia bertugas di rumah itu dan mengurus rumah tangga, dan dipercayai seperti yang tadi disebutkan oleh bapak kuasa hukum dari pihak kami,” jelas dia.
Rosti Simanjuntak juga menyindir upaya dan siasat yang dilakukan Putri Candrawathi, apakah itu dilakukan atas dasar nuraninya atau tidak.
“Segala upaya dia ataupun siasat dia selama ini kan kita enggak tahu, apakah itu ketulusannya dia atau bukan kita tidak tahu kan,” kata dia.
Ia tak menyangka Putri Candrawathi bisa diam saja melihat Brigadir J diperlakukan seperti itu.
“Seorang perempuan tega melihat anak dibunuh beramai-ramai seperti itu tanpa ada pertolongan, tidak ada satupun di antara mereka untuk memberikan bantuan kepada anak ini,” tuturnya.
Baca juga: Kalau Bocor, Kalian, Ancam Ferdy Sambo ke 4 Polisi yang Tahu Rekaman CCTV, Hendra Pasrah Musnahkan
Dirinya juga akan menyampaikan pertanyaan yang sama pada Ferdy Sambo.
“Jadi kami mau menanyakan, di mana hatinya itu seorang perempuan dan seorang bapak? Dia sebagai perwira tinggi, seorang jenderal yang tahu dengan hukum, tapi membiarkan anak itu mati di depan mereka seperti itu dengan sadis dan kejinya,” tandasnya.
Sementara itu, kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak mengaku tak percaya bahwa Putri Candrawathi telah dilecehkan oleh almarhum.
“Saya mengenal dia, dia begitu baik dan dia begitu hormat bahkan terbukti kepada orangtua saya saja dia hormat. Ya kecewa, karena saya yakin dia tidak akan pernah melakukan seperti yang dituduhkan kepadanya,” jelasnya.
Berita seputar Pembunuhan Brigadir J lainnya