Berita Kota Batu

Kasus DBD di Kota Batu Meningkat Dibanding Tahun Lalu, Dinkes Ingatkan Waspada soal Musim Hujan

Penulis: Benni Indo
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari mengatakan, sudah melakukan berbagai upaya di tengah masyarakat untuk mencegah demam berdarah.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Catatan kasus demam berdarah di Kota Batu telah mencapai angka 132 orang.

Jumlah ini jauh meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang secara keseluruhan telah mencapai 16 kasus.

Peringatan akan demam berdarah telah disampaikan jauh-jauh hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari mengatakan, sudah melakukan berbagai upaya di tengah masyarakat untuk mencegah demam berdarah. 

"Kasus tahun ini meningkat jika dibanding tahun lalu," ujarnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, tingginya angka DBD sat ini disebabkan oleh mobilitas masyarakat yang juga tinggi.

Baca juga: Aktifkan Belasan EWS, BPBD Kota Batu Siaga Dini Hadapi Bencana Longsor di Musim Hujan

Karena tidak banyak penyekatan dan peraturan perjalanan. 

Sebagian besar masyarakat Kota Batu yang terkonfirmasi positif DBD memiliki riwayat perjalanan di sekitar area Malang Raya. 

“Selain itu juga perubahan iklim menjadi salah satu pengaruh. Karena kondisi iklim di tahun 2022 ini, curah hujannya merata hampir tengah tahun. Sehingga media perkembangan nyamuk akan muncul lebih banyak," jelasnya.

Beruntung, di Kota Batu kasus kematian tak setinggi di daerah lainnya.

Di 2021 tidak ada kasus kematian.

Sementara di 2020 hanya satu, sama halnya pada 2022 ini. 

Upaya preventif yang dilakukan antara lain menyampaikan surat kewaspadaan dini penyakit DBD ke seluruh kecamatan.

Dinkes juga menyiapkan abate secara gratis.

Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius Anak, Dinkes Kota Batu Imbau Orangtua Jaga Daya Tahan Buah Hati

Serta, melakukan penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus. 

Sejak awal tahun ini, Kartika menyebut cara menghindari demam berdarah antara lain melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Caranya, menjaga kebersihan, menguras genangan air, serta menutup tempat air yang bisa menjadi sarang nyamuk.

PSN dinilai efektif menekan berkembang biaknya nyamuk.

Pasalnya, dengan melakukan PSN, tempat berkembang biaknya nyamuk dapat diantisipasi.

Dengan begitu, nyamuk tidak bisa berkembang biak.

"Jadi kami fokusnya menghalangi nyamuk berkembang biak, menghalangi tempat nyamuk berkembang biak seperti genangan air. Kalau tidak PSN rutin, kemungkinannya sangat tinggi," ujar Kartika.

Tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk bisa dibersihkan seminggu sekali.

Masyarakat diharapkan melakukan hal tersebut agar jentik-jentik tidak tumbuh menjadi nyamuk.

Baca juga: HUT Kota Batu ke-21, Dewanti Rumpoko Berziarah ke Makam Para Leluhur Pendiri Kota Batu

"Kalau tidak serentak khawatirnya masih ada perindukan di sekitarnya dan berpotensi menularkan," bebernya. 

Kartika mengimbau warga menjaga kondisi tubuh dengan makanan bergizi, istirahat cukup, aktivitas rutin dan mengelola stres. 

"Jika ada gejala segera berobat ke fasilitas kesehatan," sarannya.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Albovirus B.

Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Demam berdarah bisa menyebabkan kematian, oleh karena itu penanganan dini terhadap orang yang terinfeksi sangat penting.

Berita Kota Batu lainnya

Informasi lengkap dan menarik di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini