Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Aktifkan Belasan EWS, BPBD Kota Batu Siaga Dini Hadapi Bencana Longsor di Musim Hujan

Aktifkan belasan Early Warning System (EWS), BPBD Kota Batu siaga dini menghadapi bencana longsor yang kerap terjadi di musim hujan.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/BPBD Kota Batu
Antisipasi potensi bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengaktifkan 12 alat pendeteksi longsor, yakni Early Warning System (EWS), Rabu (26/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Antisipasi potensi bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengaktifkan 12 alat pendeteksi longsor, yakni Early Warning System (EWS).

Longsor dan banjir menjadi bencana yang paling berpeluang terjadi saat musim hujan datang di Kota Batu.

Sepanjang musim hujan pada September hingga Oktober 2022, ada 29 kejadian bencana alam. Tanah longsor mendominasi catatan bencana alam di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menguraikan, 12 EWS tersebut dipasang di Dusun Jurang Kuali, Lemah Putih, Kekep, Payan, Kungkuk, Punten, Ngebruk, Jantur, Baru Atas, dan Brau Bawah.

Sementara di Dusun Sumberejo, rencananya ada dua EWS yang dipasang. Potensi longsor banyak terjadi di wilayah Kecamatan Bumiaji. 

''Namun intinya kesiapsiagaan, kami sudah siap,'' jelas Agung Sedayu, Rabu (26/10/2022).

Selain mengaktifkan EWS, BPBD Kota Batu mulai menyiagkan sejumlah personel untuk bertugas di Posko Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB). BPBD Kota Batu juga menambah personel yang terdiri atas Tim TRC, Pusdalops dam Tim Logistik.

Di sisi lain, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Batu untuk menyamakan persepsi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana.

"Kami sudah menyamakan pemahaman dan persepsi kesiapsiagaan. Jadi misal sewaktu-waktu ada bencana, masing-masing rekomendasi itu sudah siap," tegasnya.

BPBD Kota Batu melalui SK Wali Kota Batu telah menetapkan status siaga bencana mulai 4 Oktober 2022 hingga 30 April 2023. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim menerangkan, rekomendasi itu muncul setelah BPBD Kota Batu melaksanakan kaji cepat.

"Memperhatikan rilis BMKG, ada ancaman saat penghujan seperti banjir, longsor dan angin kencang. Makannya kami perlu kesiapsiagaan menghadapi penghujan. Perlu langkah-langkah bagaimana mencegah longsor, banjir dan meminimalkan dampak cuaca ekstrem. Berdasarkan kaji cepat, kami merekomendasikan siaga darurat bencana 4 Oktober sampai 30 April 2023," terangnya.

BPBD Kota Batu telah memetakan potensi dan titik-titik rawan bencana. Kawasan di Kota Batu dipetakan berdasarkan potensi bencana longsor, banjir dan angin kencang.

Di kawasan hulu, Rochim mengatakan, masih ada potensi terjadinya banjir hingga angin kencang. Sisa-sisa bencana alam yang terjadi beberapa tahun lalu memunculkan potensi terjadinya bencana alam.

Baca juga: BMKG Gelar Survei ke Lokasi Bencana di Trenggalek, Rekam Keparahan Dampak Cuaca Ekstrem

"Kalau kita bicara potensi, tetap ada, makannya perlu antisipasi. Memperhatikan musim penghujan, masih ada ancaman di sana akibat dampak kebakaran hutan pada 2019. Di sisi lereng Gunung Arjuna, berdampak pada ancaman di tahun-tahun berikutnya, terutama di musim penghujan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved