Berita Tulungagung

Tagih Utang Berujung Apes, Ibu dan Anak di Tulungagung Malah Jadi Terdakwa Perusakan Bunga

Penulis: David Yohanes
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi Pidum Kejari Tulungagung, Rudy Kurniawan sampaikan kasus ibu dan anak jadi terdakwa perusakan bunga usai menagih utang

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ibu dan anak asal Tulungagung, BM (47) dan EWS (26) sama-sama menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Tulungagung.

Mereka sebelumnya berniat menagih utang kepada LS alias Lilik, warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan. Namun karena emosi, keduanya melakukan perusakan bunga milik Lilik.

"Keduanya dilaporkan oleh pemilik rumah, karena merusak 14  bunga berbagai jenis di dalam pot," terang Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Tulungagung, Rudy Kurniawan, Senin (14/11/2022).

Lilik dikenal sebagai perekrut calon tenaga kerja migran dari sebuah perusahaan di Bekasi, Jawa Barat.

Dia menawarkan pekerjaan di Polandia dengan biaya Rp 70 juta.

BM tertarik mendaftarkan anaknya, EWS untuk bekerja di negara Eropa Tengah ini.

Baca juga: Demi Bayar Utang, Pria di Gresik Tipu Pencari Kerja Minta Transfer Rp 25 Juta, Ngakunya Pegawai BUMN

BM pun resmi mendaftarkan EWS lewat Lilik pada 4 Juni 2021 lalu.

Untuk biaya pemberangkatan, BM meminjam uang dari bank sebesar Rp 50 juta. Uang itu sudah disetorkan kepada Lilik.

"Namun ternyata EWS tidak bisa diberangkatkan, dengan alasan uangnya masih kurang Rp 20 juta," sambung Rudy.

BM memilih membatalkan keberangkatan anaknya dan meminta kembali uang pendaftaran.

Pada 24 Januari 2022 Lilik mengembalikan uang sebesar Rp 20 juta.

Sisa Rp 30 juta ini akan dikembalikan dua minggu kemudian.

Namun ternyata uang itu tidak kunjung dikembalikan, sehingga BM dan EWS terus menagihnya.

Puncaknya BM dan EWS mendatangi rumah Lilik pada 19 maret 2022, pukul 06.15 WIB.

Halaman
12

Berita Terkini