"Terus ditanya, 'Kamu nyusuin anak kamu enggak?'," kata RD.
"'Kenapa bapak tanya gitu?', 'Ya tidak apa-apa'. 'Terus kamu bisa dibawa keluar enggak?'."
"'Oh maaf, saya bukan perempuan seperti itu'," sambung RD.
Enam hari kemudian, tepatnya pada Minggu (17/7/2022), pertemuan antara keduanya kembali terjadi.
Kala itu, Iptu MT meminta RD menyimpan nomor teleponnya, tapi tak digubris.
Sehingga Iptu MT yang duluan meminta nomor telepon RD.
RD mengatakan bahwa Iptu MT kerap mengomentari status yang dibuat RD di aplikasi WhatsApp.
Lalu keesokan harinya, Iptu MT mengajak RD makan malam dan gayung pun bersambut.
RD beralasan menyambut ajakan makan malam karena ia berpikir akan membahas pelaporan yang dilayangkan ke Polsek Pinang.
"Dia jemput, tidak tahunya dia langsung belok ke hotel. Aku udah berontak," ujar RD.
"Dibilang, 'Sudah kamu aman, sama siapa kamu, tahu kan saya siapa'," lanjutnya.
RD mengaku terpaksa menuruti kemauan Iptu MT karena berada di bawah tekanan.
"Katanya, 'Sudah naik aja'. Aku naik ke atas, aku tidak mau langsung masuk ke kamar," kata dia.
"Cuma dia ngedorong, 'Sudah masuk aja, nanti dilihat resepsionis jadi malu semua kita berdua'," sambungnya.
Iptu MT memaksa RD masuk ke kamar dan dari sanalah terucap kalimat menggoda yang membuat RD merasa jijik.