Berita Madiun

Pemkab Madiun Gelar BST di Sidomulyo, Bupati Kaji Mbing: Selesaikan Masalah atau Angkat Potensi Desa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku UMKM Merasa Terbantu dengan Digelarnya Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jumat (25/11/2022).

BST ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Bulakrejo, Kecamatan Balerejo, 4 November 2022 lalu.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan BST di setiap desa dilaksanakan sesuai kebutuhan dan potensi yang ada di desa tersebut.

"Sebelum kesini sudah ada identifikasi dulu apa yang dibutuhkan masyarakat sini, mulai dari pelayanan umumnya, pelayanan kesehatannya, infrastruktur krusialnya, dan lainnya," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami, Jumat (25/11/2022).

Setelah identifikasi dilakukan, saat BST kebutuhan - kebutuhan desa tersebut bisa dipenuhi sehingga bisa tepat sasaran dan tepat guna.

"Jadi (tujuan) BST itu ada, kita datang untuk menyelesaikan masalah atau mengangkat potensi desa tersebut," lanjutnya.

Di Desa Sidomulyo sendiri terdapat potensi wisata sejarah yaitu adanya makam Kiai Reksogati yang merupakan cikal bakal pemerintahan Kabupaten Purabaya yang kemudian berganti nama menjadi Madiun sampai sekarang.

Baca juga: Pemkab Madiun Siapkan Rp 3 Miliar untuk Subsidi Pupuk, Kaji Mbing: Petani Tak Kesulitan Mencari

Potensi wisata sejarah tersebut akan ditelurusi dan dimaksimalkan oleh Pemkab Madiun untuk setidaknya mengangkat kesejahteraan warga desa setempat.

"Setelah BST ini harapan kita bisa memberikan semangat masyarakat, lalu kerukunan dan membangun desa bersama bisa tumbuh sehingga masalah bisa terselesaikan," jelas Kaji MbingĀ 

Sementara itu, pelaku UMKM, Zulaikha merasa sangat terbantu dengan adanya BST tersebut.

Menurutnya, dalam BST tersebut ada perlombaan atau pun even lainnya yang mendatangkan banyak masyarakat.

"Setiap desa pasti ada produk unggulannya, kita diminta berjualan di BST, sehingga setidaknya bisa mempromosikan UMKM kita ke orang banyak," kata Zulaikha.

Selama ini menurutnya, para pelaku UMKM masih banyak yang menjual barang dagangannya secara konvensional dengan dititipkan ke toko-toko tanpa kemampuan iklan dan promosi yang bagus sehingga produknya jarang dikenal.

Selain itu, omzet penjualannya pun stagnan alias tidak mengalami peningkatan.

"Selama ini dijajakan toko ke toko dititipkan, kalau begini kan orang-orang bisa tahu dan beli," jelasnya.

Zulaikha berharap acara serupa bisa sesering mungkin dilaksanakan. Selain itu ia berharap kepada Pemkab Madiun untuk memberikan permodalan serta pelatihan marketing kepada pelaku UMKM.

Berita Terkini