Berita Viral

Cuma Dipilih 2 Orang, Tatang Johari Ngamuk Minta Uang Amplopan Rp1 Juta Dikembalikan: Saya Basmi

Penulis: Alga
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tatang Johari, calon Ketua LPM Depok yang ngamuk tak terpilih setelah sebar amplop

TRIBUNJATIM.COM - Calon Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Tatang Johari, belakangan jadi sorotan.

Pasalnya dirinya hanya mendapat dua suara dan gagal menang meski sudah menyebar amplop berisi Rp1 juta ke 22 penerima.

Karena kegagalannya tersebut, beredar video Tatang Johari marah dan membongkar dirinya sudah sebar amplop.

Ia menyebut Tatang sudah menyebar amplop kepada sejumlah Ketua RW sebelum pemilihan Ketua LPM.

Tak hanya Ketua RW, tapi juga tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga beberapa kader.

Baca juga: Mencekam, Rumah Mantan Kades di Probolinggo Dilempari Bondet, Jendela Tetangga Ikut Rusak

Tatang mengaku bahwa dirinya banyak dijanjikan 'angin surga' oleh para penerima amplop tersebut.

Angin surga yang ia maksud adalah bahwa si penerima amplop mengiming-imingi akan memilihnya dalam pemilihan.

Namun kenyataannya, ia hanya mendapat dua suara dan gagal terpilih menjadi Ketua LPM Bedahan.

"Wah, banyak angin surga, sangat luar biasa itu. Semua angin surga menjanjikan, menjanjikan semuanya."

"Sekarang misalnya Anda tidak berpihak ke saya, ngapain saya memberikan. Lebih baik untuk yatim piatu."

"Nah, itu dia karena angin surganya luar biasa," ujar Tatang.

"Mereka sambutannya luar biasa, mereka bilang, 'Amanah Pak Tatang ya, siap berjuang Pak Tatang ya, insyaallah Pak Tatang ya', itu angin surga," imbuhnya.

Baca juga: Dulu Viral Biduan Cantik Jadi Kades Lamongan, Kini Akhiri Masa Lajang, Resepsi 4 Hari Hiburan 24 Jam

"Namanya saya berjalan sebelum final itu tiga bulan lalu selalu silaturahmi."

"Saya pupuk dengan kebaikan, ternyata bukan buah manis yang saya dapat, malah buah pahit," timpalnya.

Kini ia merasa telah dibohongi oleh para penerima amplop tersebut.

"Iya, menjanjikan (memberikan dukungan) malah mereka."

"Jelas (merasa dibohongi), akan saya basmi kemunafikan," kata dia.

Ya, karena gagal terpilih, Tatang pun merasa dikhianati oleh para penerima amplop ini.

Ia pun meminta agar amplop beserta isinya tersebut dikembalikan.

"Amplop yang dikeluarkan semua totalnya ada 22."

"Nominal Rp1 juta per amplop, berarti total Rp22 juta," kata Tatang yang biasa dipanggil Bangor, di kediamannya Nomor 42 RT 07/04, Bedahan, pada Kamis (1/12/2022).

Tatang mengatakan, dari 22 penerima amlop ini, hanya dua orang yang benar-benar memilihnya.

Video Calon Ketua LPM Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Tatang Johari, yang mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyebar amlop usai gagal terpilih (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Kini Tatang mengatakan, tersisa empat penerima yang belum mengembalikan amplop pemberiannya tersebut.

"Tinggal empat (amplop yang belum dikembalikan) sisanya," beber Tatang.

Kendati sudah ada beberapa penerima amplop yang mengembalikan, namun Tatang belum puas perihal dikembalikan oleh perwakilan.

"Bicara uang dikembalikan bukan dari beliau (penerima amplop) tapi dari perwakilan."

"Niat baik itu tidak ada, gimana itu tokoh masyarakat etikanya, RW juga," pungkasnya.

"Pak RW 16, Pak Faisal sudah mulangin amplop saya, intinya saya mesti ketegasan harus hari ini."

"Intinya saya tidak suka orang-orang munafik. Untuk RW lain tolong serahkan amplop itu."

"Kalau tidak akan saya paranin (sambangi) satu persatu rumahnya," ujar Tatang dalam video yang beredar.

"Tolong diingatkan saya mencalonkan LPM nomor dua."

"Saya sudah menyebar amplop ke beberapa RW tapi suara saya cuma dua biji ," timpalnya

Bahkan ia mengungkapkan, setiap amlop yang ia sebar tersebut berisi uang tunai Rp1 juta.

"Ahirnya saya kencengin saya kasih shock therapy, tapi itikad baik tidak ada minta maaf termasuk RW 15, 14, 04, 02, 09, 06, 05."

"Beliau menerima amplop saya, satu amplop sejuta, tapi itikad baik tidak ada," tuturnya.

Lebih lanjut ia berujar bahwa akan mengekspos hal ini karena telah menyangkut harga dirinya.

"Barusan ada juga kader yang ke rumah saya tapi mukanya jutek, ditekuk, termasuk tokoh-tokoh agama."

"Saya hanya ingin menempuh jalur hukum dan saya akan ekspos karena bicara harga diri saya," beber Tatang.

Calon Ketua LPM Kelurahan Bedahan, Sawangan, yang gagal terpilih, Tatang Johari, ketika dijumpai wartawan di kediamannya, Kamis (1/12/2022). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Saat dijumpai wartawan, Tatang pun mengatakan bahwa tiga tahun lalu dirinya juga sempat mencalonkan sebagai Ketua LPM.

"Tiga tahun lalu saya mencalonkan LPM dan saat itu ada tiga kandidat. Saya tidak ada indikasi money politic, saya cuma punya uang Rp 300 ribu."

"Tapi alhamdulillah saya bisa jadi pengantin (calon) dan dapat 48 suara pada saat tiga tahun lalu."

"Saya punya visi misi dan program," ungkap Tatang di kediamannya.

"Sekarang di bulan November 2022, saya punya niatan (mencalonkan LPM), ternyata nuansanya seperti ini."

"Jadi harus saya jalankan (tebar amplop), ternyata kemunafikan-kemunafikan muncul," terangnya.

Calon Ketua LPM Kelurahan Bedahan, Sawangan, yang gagal terpilih, Tatang Johari, ketika dijumpai wartawan di kediamannya, Kamis (1/12/2022). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Ditanya ihwal alasan menyebar amplop, Tatang mengatakan bahwa hal tersebut ia pikir sudah menjadi budaya.

"Karena sudah budaya ya kalau saya pikir ya, mungkin orang lain tidak vokal, tapi saya vokal," bebernya.

"Saya dari awal tidak mau seperti itu, saya orang organisasi, saya berisiko pasti tapi akan saya tanggung resikonya."

"Saya pun melangkah seperti ini saya siap, jadi arang ya arang, jadi abu ya abu, saya jihad fi sabilillah," tegas Tatang.

Tatang pun menegaskan bahwa tujuan ia mencalonkan diri sebagai Ketua LPM adalah untuk mengabdi pada masyarakat.

"Dari awal saya bicara seperti itu, dan saya intinya mau ibadah di masyarakat. Saya mau tunjukin skill saya," pungkasnya.

Berita Terkini