Kombes Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, dugaan gangster diciptakan oknum-oknum yang akrab dengan kriminalitas tengah didalami polisi.
Salah satu strateginya yakni dengan gencar melakukan patroli siber.
Cara tersebut dipilih karena semula fenomena gangster muncul akibat perang konten gagah-gagahan di jalan yang kemudian diunggah di media sosial.
"Fenomena ini sudah mengancam jiwa masyarakat. Makannya perlu segera diberantas."
"Akun-akun penyebar konten gagah-gagahan ini sudah banyak yang terdeteksi."
"Selanjutnya kami akan melibatkan tim INAFIS dan Dispenduk untuk melakukan investigasi identitas orang-orang di balik gangster."
Baca juga: Dianggap Sebagai Biang Kerok Tawuran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Buru Para Pimpinan Gangster
Kapolres mengurai, pihaknya ingin langsung memburu pengelola akun konten gangster.
Lantaran ada fakta anggota gangster dalam satu kelompok banyak yang tidak saling mengenal.
Mereka terlalu lugu ketika ditanya motif melakukan aksi teror.
Maka ada dugaan orang-orang di balik gangster memiliki maksud ingin membuat kisruh Surabaya dengan memanfaatkan keluguan anak-anak.
"Buktinya ketika kami interogasi banyak yang bilang tidak tahu apa-apa. Makanya masyarakat jangan anggap masalah ini sepele."
"Ayo ikut berantas, minimal dengan mencegah anak-anak keluyuran malam," pungkasnya.
Kelompok gangster di Surabaya memang perlu segera diberantas.
Eri Cahyadi juga mengajak seluruh warga untuk bergerak bersama memberantas aksi tawuran dan gangster di Kota Pahlawan.