TRIBUNJATIM.COM - Keluarga wanita di Palembang atau wanita batal nikah H-1 disebut kabur karena malu setelah viral di media sosial.
Namun, pihak keluarga wanita berinisial DN itu sempat angkat bicara soal masalah batal nikah.
Pihak keluarga wanita bak tak terima atas tuduhan negatif terhadap mereka.
Keputusan Anjas batalkan pernikahan H-1 perkara uang kurang Rp 700 ribu juga disalahkannya.
Melansir dari Sripoku, pihak Desa Blambangan, Kecamatan Pengandonan OKU, Sumatera Selatan melalui sekretaris desa (Sekdes) Renzi angkat bicara soal heboh pernikahan salah satu warganya berinisial DN.
Ditemui Sabtu (24/12/2022) Renzi mengakui adanya kabar pernikahan yang seharusnya digelar pada 18 Desember 2022 tersebut gagal.
Menurut Renzi, acara yang semula untuk resepsi pernikahan diganti dengan akikah keponakan calon mempelai wanita.
"Jadi tanggal 17 itu acara pernikahan sudah dibatalkan dan diganti dengan acara aqiqah keponakan dari calon mempelai wanita," jelas Renzi.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Wanita yang Batal Nikah H-1, 4 Kali Alami Hal Serupa, Terkuak Mantan Calon Suami
Lebih jauh Renzi menguak fakta soal keluarga mempelai wanita berinisial DN ternyata merupakan warga pindahan.
Alias warga baru yang tinggal di desa Blambangan tersebut.
Dimana pihaknya tidak banyak yang tahu kegiatan sehari-hari keluarga dan DN si wanita.
"Statusnya warga pindahan," terangnya,
Adapun kini keluarga calon mempelai wanita bak hilang tanpa ada kabar setelah berita viral.
"Kami tidak tahu kemana mereka pergi karena tidak melapor mungkin malu setelah acara pernikahan batal," jelas Renzi.
Baca juga: Keluarga Pengantin Wanita yang Minta Uang Rp700 Ribu Kini Menghilang Setelah Viral Batal Nikah H-1
Kini pihak wanita diduga memberikan jawaban setelah batalnya pernikahan itu diviralkan oleh pihak Anjas.