Rusia telah membuka kembali lebih dari 50 bekas pos militer Soviet di utara, meningkatkan 10 stasiun radar.
Mendirikan stasiun pencarian dan penyelamatan, serta merenovasi pos perbatasan.
Dengan mencairnya es Arktik, Rusia mempertimbangkan pandangan 360 derajat dari keseluruhan pertahanannya.
Komando Utara Angkatan Laut Rusia ditingkatkan pada tahun 2021 menjadi salah satu dari lima distrik militer Rusia, menyoroti pentingnya wilayah tersebut.
Sementara China menganggap kawasan itu penting secara internasional, bukan hanya sebagai tempat perlindungan bagi tetangganya di Arktik.
Baca juga: Gadis Usia 12 Tahun Hamil 8 Bulan & Sudah Minum Vitamin Bumil, Orang Tua Kebingungan, Kisahnya Viral
Untuk melindungi rute perdagangan dan memperluas jangkauan globalnya, China telah membangun kapal penelitian untuk mensurvei perairan utara yang sedingin es di atas Rusia.
Menyadari semakin pentingnya wilayah Kutub Utara, China telah mengirimkan 10 ekspedisi ilmiah ke Kutub Utara dan sedang mempertimbangkan untuk membangun kapal pemecah es bertenaga nuklir.
China ingin menghubungkan Arktik dengan Belt and Road Initiative, jaringan kereta api, jalan raya, dan pelabuhan yang terus berkembang yang berfungsi sebagai jalur utama bagi China.
Untuk bisa menerima sumber daya vital dari seluruh dunia.
Tawaran untuk membeli pelabuhan Skandinavia dibuat dan jalur kereta api dari Finlandia ke China dibahas.
Fokus yang berkembang ini disorot oleh tawaran China pada tahun 2018 untuk membangun tiga bandara di Greenland dan satu di kepulauan Svalbard utara Norwegia.
Pada Maret 2021, Finlandia menolak permintaan China untuk membantu Finlandia memperluas pangkalan udaranya di utara.
Sehingga pesawat jarak jauh China dapat beroperasi dari sana, seolah-olah untuk tujuan penelitian.
Lalu bagi AS berbagai strategi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara AS semuanya menekankan cara untuk meningkatkan kemampuan dan kemampuan tempur di wilayah tersebut.