"Jadi gelombak untuk memulung tersebut digunakan untuk tempat tidur Malika selama masa penculikan 26 hari tersebut," ujarnya.
Selanjutnya, Ahmad juga menjelaskan Malika mengalami kekerasan secara fisik.
Hal tersebut dibuktikan dari pemeriksaan medis dan ditemukan luka di pinggul yang diduga akibat pukulan dari Iwan.
Tak hanya itu, Iwan disebut juga melakukan kekerasan dengan menendang Malika.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Perlakuan yang Dialami Malika - Balasan Setimpal Bu Guru Check In dengan Pak Kades
"Di dalam pemeriksaan medis, ada bekas pukulan di bagian pinggul dari korban yang diduga itu dilakukan kekerasan dan keterangan dari Malika bahwa itu dilakukan pemukulan dan ditendang oleh saudara IS," jelasnya.
Kemudian tim medis juga menyampaikan fakta terkait dugaan kekerasan seksual yang didapatkan Malika.
Ahmad mengatakan Malika tidak mengalami kekerasan seksual dari Iwan lewat bukti hasil visum yang telah dilakukan.
Malika juga ternyata disembunyikan oleh IS di dalam gerobak agar tidak ketahuan.
Jauh hari sebelum Malika ditemukan, kedua orang tua Malika Anatasya, korban penculikan di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, mengakui jika keduanya kenal dengan pelaku yang bernama Yudi.
Pelaku kerap melintas depan ruko rumahnya membawa gerobak yang dikayuh menggunakan sepeda. Gerobak tersebut berisi barang-barang bekas.
"Biasanya dia bawa gerobak, tapi pas kejadian itu dia enggak bawa. Tampilannya juga rapih, baju dan celana panjang hitam, pakai topi," ujar Tunggal saat ditemui di depan rukonya, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Kendati demikian, Tunggal tak menyimpan curiga pada pelaku saat itu.
Pasalnya, ia dikenal sebagai sosok yang baik dan kerap bermain dengan anak-anaknya yang masih kecil, termasuk Malika.
"Dia sering bawa anak-anak ke belakang rumah buat jajan. Bukan sekali atau dua kali, sering. Tapi selalu balik lagi," ujar Tunggal.
Hal yang sama pun disampaikan istri Tunggal, Onih (42).