Menurutnya, pelaku kerap menumpang untuk mengisi daya handphone di rukonya itu.
"Handphone-nya kecil, warna putih," kata Onih.
Baca juga: Demi Makan saat Diculik, Malika Disuruh Ngemis ke Orang, Pelaku Minta Dianggap sebagai Bapak
Selain itu, Onih juga mengaku sempat berbincang-bincang dan mendengarkan cerita hidup Yudi, di rukonya sendiri.
Saat itu, kata Onih, Yudi bercerita jika istrinya sudah meninggal dan ia memiliki tiga anak.
Anak pertamanya ditinggal di kampung, anak kedua bersama dirinya, serta anak ketiga dibawa bibinya yang tinggal di Kemayoran.
"Dia pernah nemenin saya sambil bersihkan ikan waktu suami saya enggak ada. Dia cerita kalau pengen punya lapak, saya bilang alhamdulillah kalau ada modal," kata Onih.
Onih mengatakan, hal tersebut terjadi sekira dua bulan yang lalu.
Perempuan bertubuh kurus itu juga mengaku, tak menyimpan rasa curiga sama sekali terhadap pelaku.
Pasalnya, ia telah mengenal Yudi selama tiga atau empat tahun lamanya.
"Enggak curiga sama sekali, karena dia punya etika baik. Sama anak-anak saya juga dekat," kata Onih.
"Kayak misalnya punya duit Rp 1.000 atau Rp. 2000, dia ngasi anak-anak saya buat jajan. Jadi saya enggak mikir dia orang jahat," ujar Onih.
Sementara terkait motif penculikan, ia mengungkapkan bahwa Malika diduga dieksploitasi oleh Iwan.
"Diduga yang bersangkutan ini memang diculik untuk sementara ini diduga untuk eksploitasi," jelas Ahmad.
Sebelumnya, Malika diculik pada 7 Desember 2022 di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kemudian, Malika baru ditemukan pada Senin (2/1/2023) malam setelah kurang lebih diculik selama 26 hari lamanya.