Nian takut akan tiga hal, yaitu api, suara bising, dan warna merah.
Karena itulah, untuk menangkal keberadaan makhluk tersebut, masyarakat menggunakan berbagai hal yang berwarna merah, termasuk lampion.
Memasang lampion dipercaya dapat menghindarkan penghuni rumah dari ancaman kejahatan.
Dalam budaya Tiongkok, lampion menggunakan warna merah karena memiliki makna pengharapan di tahun yang baru akan diwarnai rezeki, keberuntungan, serta kebahagiaan.
Warna merah juga menyimbolkan kemakmuran.
Sejarah dan Makna Lampion Merah
Bagi masyarakat Tiongkok, lampion memiliki cerita dan makna tersendiri. Lampion sudah ada sejak Dinasti Han (25-220 M).
Orang-orang dari Dinasti Han Timur membuat rangka lampion dari kayu, bambu, atau jerami gandum.
Kemudian mereka meletakkan lilin di tengahnya dan merentangkan sutra atau kertas di atasnya agar nyala api tidak tertiup angin.
Lampion digunakan untuk melapisi lampu atau untuk penerangan.
Selain itu, lampion juga digunakan untuk sembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.
Inilah yang menjadi asal mula Festival Lampion yang diselenggarakan hingga sekarang.
Baca juga: Yee Sang, Hidangan Penuh Makna saat Perayaan Tahun Baru Imlek, Dipercaya Jadi Simbol Keberuntungan
Baca juga: Potong Rambut Pertanda Seseorang akan Meninggal? Yuk, Kenali Larangan Tahun Baru Imlek
Pada saat Dinasti Tang (618-907 M), lampion digunakan untuk keperluan yang lebih modern.
Lampion kertas mulai digunakan orang-orang untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.
Contohnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai.