Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Apabila kondisi hujan, tampaknya perlu hati-hati jika mengisi daya handphone.
Bila tidak, bernasib sama seperti Abdul Bari, warga Dusun Widuri, Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.
Warga berusia sekitar 59 tahun ini terpaksa dilarikan diri ke Rumah Sakit Besuki, karena tak sadarkan diri setelah disambar kilatan petir di rumahnya.
Tak hanya itu, akibat sengatan petir tersebut, Abdul Bari juga tidak bisa berbicara dan tubuhnya lemas.
Saat ditemui di rumah sakit, Abdul Bari mengaku pada saat dirinya mengecas dan bermain handphone, tiba-tiba dirinya tak sadarkan diri.
"Setelah sadar, saya baru tau kalau sudah ada di rumah sakit ini," ujarnya kepada Tribun Jatim Network, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Nasib Pilu Bocah SD di Situbondo, Dicabuli Nelayan di Kebun Pisang, Pelaku Iming-imingi Beli Es
Bahkan Abdul Baru tidak mengetahui dan mengingat bagaimana peristiwa yang menimpa dirinya itu.
"Waktu itu sangat tidak apa-apa," tukasnya.
Sebelum kejadian, dirinya sempat menyiarkan di studio radio lokal miliknya bersama-sama temannya yang lain.
Bahkan, dirinya juga tidak ingat ada suara petir dan tiang pemancarnya patah dan jatuh.
"Yang saya ingat hanya waktu siaran radio saja," ucapnya.
Sementara itu, dr Fanti Nur Rohani mengatakan, setelah mendapat perawatan intensif selama 24 jam, kondisi pasien sudah membaik dan tidak ada masalah dengan kondisinya.
Baca juga: Pohon Kelapa Tumbang Timpa Rumah, Nenek di Situbondo Bergegas Lari Usai Dengar Suara
"Hari ini pasien sudah bisa pulang dan dua hari lagi kontrol," kata dokter Rumah Sakit Besuki yang menangani pasien tersambar petir tersebut.
Menurutnya, pada saat dibawa ke rumah sakit, kata dokter, pasien tidak berbicara dan tidak dapat mengingat diri dan kejadian yang dialaminya.