Berita Surabaya

Ketahui 3 Fase Campak yang Perlu Diketahui Menurut Dokter, Penyebaran Lebih Cepat Dibanding Omicron

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi fase penyakit campak yang menyerang anak-anak.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyakit campak berpotensi menjadi wabah karena penularannya yang bisa melalui udara.

Tak hanya anak-anak bahkan orang dewasa juga beresiko terkena.

Bahkan virus yang menyebabkan campak dapat menyebar lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan Covid-19 varian Omicron.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Anggraini Alam SpA (K) dalam media briefing secara virtual mengungkapkan memaparkan ada tiga fase campak yang perlu diketahui orang tua agar anak yang terkena campak bisa segera ditangani.

"Campak mempunyai tiga fase mulai dari ada gejalanya yaitu demam atau gejala khas 3C, seperti ada flu, pilek, atau mata merah dan adanya batuk-batuk. Kemudian ada fase erupsi atau ruam merah," ujarnya.

Gejala pertama ditandai dengan demam tinggi yang disertai dengan munculnya bercak kemerahan pada kulit.

Baca juga: 1 Orang di Kota Batu Kena Penyakit Kencing Tikus, Waspadai Gejala Leptospirosis dan Cara Mencegahnya

Baca juga: Sakit Kepala Bisa Jadi Gejala Pembuluh Darah Pecah? ini Penjelasan Penyebab hingga Cara Penanganan

Fase pertama ini juga disertai dengan batuk atau pilek.

”Pada 3–5 hari setelah infeksi, pasien akan mengalami demam yang biasanya tinggi, adanya Koplick's spots, dan gejala 3C (coryza, conjunctivitis, dan cough),”urainya.

Kemudian, penderita campak akan mengalami mata merah dan ruam di beberapa bagian tubuh.

Ruam pertama bisanya muncul di bagian belakang telinga, menjalar ke antara rambut dan leher, kemudian merata ke bagian wajah, dan bagian tubuh lainnya.

“Kemudian diikuti munculnya ruam khas mulai dari belakang telinga, badan dan lengan atas, serta bagian tungkai bawah selama 3 hari,” lanjutnya.

Fase terakhir dalam gejala penyakit campak adalah ruam merah tersebut akan menyatu dan merata ke seluruh bagian tubuh seperti tangan dan kaki.

“Semua gejala akan menghilang, ruam akan berubah menjadi makula hiperpigmentasi atau skuama,” paparnya.

Baca juga: Inilah Gejala Awal Gagal Ginjal Akut pada Anak Menurut Dinkes Malang, Waspadai Jika Sulit Kencing

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini