Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Amankan dan jaga ketertiban masyarakat, Pemkab Nganjuk bersama Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) gelar rapat koordinasi dengan seluruh Ketua Perguruan Silat se-Kabupaten Nganjuk.
Hal itu menyikapi terjadinya peningkatan eskalasi dan adanya gesekan antar perguruan silat di Kabupaten Nganjuk dalam beberapa hari terakhir.
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi mengatakan, pentingnya mengelola Kamtibmas Warga Perguruan Pencak Silat di Kabupaten Nganjuk.
Hal itu disebabkan oleh beberapa peristiwa tindak kejahatan dan provokasi hingga menyebabkan kerusuhan antar Warga Perguruan Pencak Silat terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Nganjuk beberapa hari terakhir ini.
"Kondisi ini menjadi perhatian serius kami, karena saat ini memasuki tahun politik. Mau tidak mau semuanya harus Jaga Nganjuk supaya aman, tentram dan kondusif," kata Marhaen Djumadi, Rabu (25/1/2023).
Dijelaskan Marhaen Djumadi, meskipun bersifat sementara, pihaknya bersama Forkopimda telah mengeluarkan instruksi bersama yang harus dilaksanakan.
Baca juga: Pemkab Nganjuk Bidik Potensi Retribusi Air Tanah untuk Genjot PAD, Plt Bupati Marhaen: Segera Proses
Ini dikarenakan situasi dan kondisi Kamtibmas Perguruan Pencak Silat di Kabupaten Nganjuk saat ini sangat memprihatinkan.
"Ini terpaksa kami lakukan, situasinya sudah tidak sehat dan harus kita kendalikan, karena masyarakat sudah resah, takut dan trauma," ucap Marhaen Djumadi.
Untuk itu, dikatakan Marhaen Dumadi, pihaknya mengajak seluruh Pengurus Perguruan Pencak Silat di Kabupaten Nganjuk bersama-sama mengatasi keresahan masyarakat yang diakibatkan ulah oknum warganya tersebut.
“Untuk itu kami mohon dukungannya, agar bersama-sama menjalankan Instruksi Forkopimda ‘Jogo Nganjuk’. Dan ini sifatnya sementara. Tapi kalau masih ada pelanggaran, akan kita berlakukan permanen," ucap Marhaen Djumadi.
Sementara Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad mengatakan, pihaknya meminta kepada semua pihak yang akhir–akhir ini kondisinya menghangat akibat ulah segelintir oknum yang berselisih paham untuk Cooling Down dan menata kembali sendi-sendi kerukunan seperti sedia kala.
Dikatakan Muhammad, pemicu dari semua kejadian terkait perselisihan oknum perguruan silat yakni tersebarnya berita-berita bohong atau hoax di media sosial yang bersifat profokasi sehingga menimbulkan kegaduhan.
"Dalam waktu empat 4 hari sejak tanggal 20 januari 2023 kami telah mengungkap 7 kasus pengeroyokan terkaitu oknum perguruan silat dengan jumlah tersangka 19 orang dan 8 diantaranya masih anak-anak," kata Muhammad.
Untuk itu, ungkap Muhammad, apabila masih ada provokasi di medsos maka diharapkan untuk segera di tekedown.