Sebagian orang mungkin merasa bahwa berpuasa pada diet keto terlalu sulit atau mengalami reaksi yang buruk ketika melakukannya, seperti makan berlebihan ketika tidak berpuasa, cepat marah, dan kelelahan.
Untuk memulai diet ketofastosis, tidak disarankan untuk langsung menjalani keto dan fastosis secara bersamaan karena bisa membuat sistem tubuh syok ketika beralih dari glukosa ke keton sebagai bahan bakar energi.
Oleh sebab itu, disarankan untuk memulai diet keto terlebih dahulu. Setelah melakukan diet keto selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, barulah bisa meneruskan dengan ketofastosis.
Durasi waktu puasa yang disarankan adalah 12-16 jam selama 4-5 hari dalam seminggu.
Ketika tidak berpuasa, kita dapat mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Untuk durasi waktu menjalankan diet ketofastosis, sebaiknya tidak lebih dari 6 bulan.
Setelah itu, kita dapat beralih kembali ke diet keto standar.
Menu diet ketofastosis
Menu diet ketofastosis yang dapat dikonsumsi, yaitu telur, alpukat, sayuran berdaun hijau, minyak zaitun, salmon, ayam, brokoli, kembang kol, tuna, dan udang.
Melakukan diet ketofastosis yang ekstrim bisa membuat seseorang memotong kalori terlalu drastis sehingga menyebabkan kehilangan terlalu banyak berat badan atau massa otot.
Untuk menjaga massa otot, disarankan mengonsumsi 1 gram protein per kilogram berat badan setiap hari.
Dalam melakukan diet apa pun, akan lebih baik jika sebelumnya berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah boleh melakukan diet ataukah tidak.
Selain itu, dokter akan merekomendasikan jenis diet yang cocok untukmu dan makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi.
Pastikan bahwa kamu berada dalam pengawasan dokter dalam menjalankan diet agar tidak salah dan menyebabkan kekurangan nutrisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca artikel terkait menu diet lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com