Atau dokter dan tenaga medis yang akan memeriksa si anak. Maka selain orang-orang tadi, tidak ada yang boleh membuka baju anak.
"Apalagi memegang bagian tubuhmu yang ada di belakang baju itu. Itu adalah pemahaman pertama bagaimana seorang anak mengajarkan menghargai seksualitas itu. Mau perempuan dan laki-laki, dia punya privasi yang harus dilindungi," kata Astrid menambahkan.
Dan jika sampai ada orang yang tidak berwenang membuka baju atau memegang bagian tubuh, anak diajari untuk lari atau teriak.
"Atau kalau bisa boleh pukul, tolak. Ini yang disampaikan. Anak pelan-pelan. Diulang-ulang berkali-kali, pelan-pelan nempel," pungkasnya.