Sedangkan di wilayah Tiongkok, perayaan tersebut dikenal sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.
Baca juga: Imlek Usai, Untung Tetap Lancar Jaya: Inilah 5 Shio Hoki Saat Cap Go Meh 2023, Keuangan Tak Seret
Baca juga: 12 Makanan Khas Wajib Saat Perayaan Imlek 2023 Ini Bakal Bawa Keberuntungan Jika Kamu Tahu Caranya
Sejarah Cap Go Meh
Festival Lentera atau Cap Go Meh dapat ditelusuri hingga era Dinasti Han, sekitar tahun 206 SM hingga 220 M.
Saat itu, para biksu Buddha menyalakan lentera pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha.
Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar hingga ke seluruh China serta beberapa wilayah Asia.
Ada pula sebuah legenda yang mengisahkan asal muasal festival lentera ini.
Dikisahkan, Kaisar Giok atau Jade Emperor (You Di) marah pada penduduk di sebuah kota karena membunuh angsa miliknya.
Dia berencana ingin menghancurkan kota tersebut dengan cara membakarnya.
Namun, rencana itu digagalkan oleh peri yang menyarankan penduduk untuk menyalakan lentera di seluruh kota pada hari ketika Kaisar Giok membakar kota tersebut.
Kaisar Giok yang melihat cahaya berkobar dari lentera, mengira bahwa kota itu telah dilalap api, sehingga membatalkan rencananya. Kota tersebut pun terhindar dari amarah Kaisar Giok.
Sebagai wujud rasa syukur, orang-orang terus memperingati momen ini dengan memasang lentera warna-warni di seluruh kota setiap hari ke-15 setelah Imlek.
Perayaan Cap Go Meh di Berbagai Negara
Berbagai negara turut merayakan Cap Go Meh sesuai dengan kepercayaan dan kebiasaan masyarakatnya.
Dilansir dari chinatravel.com, berikut perayaan hari ke-15 Tahun Baru Imlek di berbagai belahan dunia.
1. Singapura