Berita Entertainment

Pembunuh di Kanada Tertangkap Gegara Remehkan Kucing: Rekomendasi Serial Netflix Dont Fxxk With Cats

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Luka Magnota, pelaku pembunuhan di Kanada yang berawal dari kekerasan pada kucing.

Diketahui, Magnotta memiliki sejumlah trauma saat masih kecil.

Salah satunya adalah korban perceraian ayah dan ibunya, keluarga sang ibu yang abusif, hingga korban bullying di sekolah.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan pengobatan atas halusinasi yang kemudian didiagnosa oleh dokter sebagai paranoid skizofrenia.

Baca juga: 6 Saksi Diperiksa Terkait Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Surabaya, Hasil Visum Terungkap

Baca juga: 6 Rekomendasi Drama Korea Berlatar Penjara yang Wajib Ditonton, Doctor Prisoner hingga Crime Puzzle

Sosok Luka Magnotta, pelaku keji di balik pembunuhan Jun Lin. (Esquire)

Orang Tua Wajib Waspada Terhadap Perilaku Anak Menyiksa Hewan

Sejak tahun 1970-an para pakar secara konsisten melihat kekejaman anak pada hewan adalah tanda pertama dari perilaku kekerasan dan kriminal.

Faktanya, hampir semua pelaku kejahatan dan psikopat memiliki riwayat pernah melakukan penyiksaan binatang.

Di Amerika, Albert deSavlo yang terbukti membunuh 13 perempuan, mengaku pernah memanah anjing dan kucing yang berkeliaran di sekitar rumahnya ketika ia kecil.

Pembunuh berantai Carrol Edmund Cole juga mengaku tindakan kekerasan pertamanya adalah mencekik anak anjing sampai mati.

Memang tidak semua penyiksaan yang dilakukan anak bersifat sadis. Terkadang, ada anak yang “hanya” menarik ekor kucing atau menduduki punggung anjing.

Tetapi, kapan orangtua harus khawatir pada perilaku anaknya? Bagaimana membedakan perilakunya itu bersifat eksperimen atau tanda-tanda gangguan mental?

Menurut psikolog Jon E Johnston, anak yang menyiksa hewan pernah melihat atau mengalami kekerasan pada dirinya.

Sebagai contoh, statistik menunjukkan 30 persen anak yang menyaksikan kekerasan di dalam rumahnya akan menirunya pada hewan.

“Kaitan antara menyiksa hewan dan perilaku kekerasan sudah lama diketahui, itu sebabnya sekarang di Amerika pekerja sosial dan badan perlindungan hewan melakukan pelayanan lintas bidang untuk mengenali indikator pelaku kekerasan,” kata Johnston seperti dikutip dari Psychologytoday.

Alasan Perilaku

Bagi dokter, psikolog, atau psikiater, anak-anak yang senang menyiksa binatang harus diwaspadai sebagai tanda mereka mengalami kekerasan fisik atau psikologi.

Halaman
1234

Berita Terkini