Sofia WD mendapat pangkat sersan mayor.
Sementara suaminya, Edi Endang, mendapat pangkat kapten.
Selama menjadi agen intelijen, Sofia WD dan Edi Endang pernah ditugaskan di Purwakarta.
Tepatnya sebelum kemudian terjadi agresi militer Belanda yang terjadi pada 1947.
Lantaran tugas, Sofia WD dan Edi Endang pun harus berpisah.
Ternyata perpisahan tersebut menjadi perpisahan selamanya.
Karena Edi Endang tewas mengenaskan atas kekejaman Lasykar Sabilillah, unit bagian Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, pada tahun yang sama.
Sepeninggalan sang suami, Sofia WD pun membawa kabur anak-anaknya ke Kota Bandung.
Dengan menyamar sebagai istri penjual minyak, Sofia WD dan anak-anaknya berhasil masuki Kota Bandung.
Kota Bandung sendiri telah dikuasai Belanda sejak 1946.
Kisah Sofia WD yang dikenal sebagai agen intelijen sekaligus artis film memang cukup fenomenal.
Sang aktris berbakat tersebut meninggal dunia sebelum ia mewujudkan mimpinya.
Yakni membuat film tentang perjuangannya sebagai seorang prajurit di masa kemerdekaan.
Sofia WD tutup usia di tahun 1986 lantaran serangan jantung.
Baca juga: Kisah Ratmi B-29, Pelawak yang Dikubur di Taman Makam Pahlawan, Ternyata Berjasa Besar ke Negara
Sebagai informasi, Sofia WD lahir di Bandung pada 12 Oktober 1924.