Berita Viral

Sosok Ahli Pawang Ular Tewas Digigit Kobra saat Pelatihan, Lulusan UGM, Pemicu Keagresifan Terkuak

Penulis: Ignatia
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pawang ular Aji Rachmat meninggal dunia karena digigit King Kobra saat mengisi pelatihan Minggu (11/2/2023) sore.

Puji Setiawan, sahabat Kawul bercerita, jika Imam Rokhani sempat menyampaikan pasrah jika suatu saat ular peliharaannya menggigitnya.

Imam ketika itu mengatakan hal tersebut adalah risiko memelihara ular berbisa.

“Almarhum memiliki prinsip dan sudah pasrah. Apabila suatu saat ia mati digigit ular, itu sudah menjadi resiko dan dia pasrah,” terang Puji Setiawan.

Baca juga: Tragis, Warga Trenggalek Tewas Digigit Ular King Kobra Peliharaan, Berawal dari Mau Ganti Air Minum

Ditemukan beberapa tahun lalu ular king kobra yang merenggut nyawa Imam Rokhani, pertama kali ditemukan di permukiman warga yang berada di Dusun Jombreng, Desa Senden, Kecamatan Kampak, Trenggalek.

Awal ditemukan beberapa tahun lalu, ular berbisa tersebut masih sepanjang sekitar tiga meter.

“Pertama ditemukan dulu, panjang ular king kobra tersebut sekitar tiga meter. Setelah beberapa tahun dirawat, sekarang sekitar 5 meter lebih,” ujar Puji.

Karena dinilai membahayakan warga, Imam membawa pulang king kobra dan merawat ular tersebut.

“Artinya ular king kobra yang dirawat oleh Kawul (sapaan akrab almarhum Imam) sudah selama delapan tahun,” ujar Puji yang akrab disapa Ompong.

Ilustrasi ular kobra. (Pixabay)

Selama dipelihara, dua ekor ular king kobra itu diberi pakan ular lain yang ukurannya lebih kecil.

Biasanya pemberian pakan dilakukan pada malam hari.

“Yang paling sering memberi makan itu pada malam hari. Terakhir sebelum Kawul meninggal dunia, saya datang memberi ular kecil untuk pakan king kobra. Tidak ada bahasan penting,” terang Puji.

Pernah digigit hingga cacat Puji juga menceritakan, sekitar 10 tahun silam, Imam pernah digigit ular kobra di tangan bagian kanan.

Baca juga: Akhirnya Terjawab Penyebab Zahra Ditelan Mentah-mentah Ular Piton, Warga Bergidik Evakuasi Jasad

Saat itu, Imam Rokhani menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo selama sekitar satu bulan.

“Sejak saat itu, tangan kanan almarhum (Imam) mengalami cacat permanen,” terang Puji.

Sejak peristiwa tersebut, sahabat maupun keluarga sempat menyarankan agar Imam untuk tidak bermain dengan ular berbisa.

Saran dari kerabat serta keluarga itu pun diikuti oleh Imam.

Baca juga: Tuban Mendadak Geger, Ular Piton Ditemukan Nyangkut di Ekskavator, Hewan Ternak Sering Hilang

Selama sekitar dua tahun, dia tak memelihara ular.

“Selama sekitar dua tahunan, kawul istrahat total tidak menyentuh ular apa pun,” ujar Puji.

Dalam kurun waktu tersebut kondisi Imam sudah sembuh total seperti semula.

Hingga akhirnya, imam kembali diminta oleh warga untuk mengevakuasi ular yang sering masuk kandang ayam.

“Karena sudah sembuh, Kawul tidak mampu menolak ketika diminta untuk mengambil ular yang masuk kandang ayam warga,” ujar Puji.

Ilustrasi ular kobra. (Pixabay)

Sejak saat itu, Imam Rokhani kembali tertarik memelihara ular.

Dia kemudian megevakuasi dua ekor ular king kobra berukuran besar yang akhirnya menggigit dan merenggut nyawanya.

“Kalau ular jenis sanca atau piton, atau ular lain yang tidak berbisa, dilepasliarkan kembali oleh Kawul. Karena ular king kobra ini berbahaya, maka dibawa pulang dan dirawat,” ujar Puji.

Menolong tanpa mengharap imbalan Selama hidup, almarhum tidak mau disebut pawang atau dukun.

Baca juga: Ular Kobra Masuk Kasur Spring Bed Warga Tuban, Evakuasi Sempat Alami Kendala karena Ular Menyembur

Apabila ada orang atau kawan yang datang menyebut pawang ular, Imam kecewa.

Selama menolong warga untuk mengevakuasi ular, Imam selalu menolak diberi imbalan.

“Belum pernah sama sekali menerima imbalan, siapa pun yang minta tolong ya ditolong. Saya lebih sering ikut kalau evakuasi ular,” kenang Puji Setiawan.

Menurutnya, Imam Rokhani bekerja serabutan.

Petugas saat mengevakuasi enam ular cobra yang masuk ke rumah warga di Desa Mojopurogede, Kecamatan Bungah, Senin (3/2/2020). (Istimewa)

Kemudian hasil jerih payahnya digunakan untuk biaya perawatan dua ular king kobra miliknya, serta untuk kebutuhan pribadinya.

Namun pada akhirnya hidup Kawul berakhir saat malam 23 Oktober ia terakhir memberikan makan dan minum untuk peliharaannya itu.

Berita seputar viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini