TRIBUNJATIM.COM - Jelang Ramadan 2023, membayar utang puasa di tahun lalu, merupakan kewajiban.
Lantas bagaimana jika lupa jumlah utang puasa Ramadan di tahun lalu?
Berikut cara puasa qadha atau membayar utang puasa Ramadan tahun lalu jika lupa jumlahnya.
Dalam artikel ini juga dilengkapi dengan niat puasa qadha Ramadan, serta hukumnya jika digabung dengan puasa sunnah, misal puasa Senin Kamis.
Yuk simak selengkapnya!
Baca juga: 5 Tips Menu Diet di Bulan Ramadan 2023, Menurunkan Berat Badan 10 Kg, Batasi Asupan Gula dan Garam
Cara membayar utang puasa Ramadan, tapi lupa jumlahnya
Dr Aris Widodo, akademisi muslim dari UIN Surakarta menerangkan bahwa hendaknya setiap utang itu harus dicatat.
Hal ini sebagai langkah antisipasi jika kedepannya seseorang tersebut lupa akan utangnya, maka bisa melihat catatan tersebut.
Hal ini sesuai dalam surat al-baqarah ayat 282 yang berbunyi "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya".
Namun, jika kita tidak mencatat utang tersebut dan lupa berapa jumlahnya, maka bisa mengambil jumlah yang lebih banyak.
Dalam hal ini bisa merujuk pada Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Apabila diantara kalian lupa atau ragu tentang sholatnya, maka hendaklah dia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin".
Baca juga: Lirik Lagu La La Tahsab - Baraa Masoud dalam Bahasa Arab dan Terjemahan, Sholawat Viral di TikTok
Baca juga: Arti Duqtu Walalan Atakhola, Sholawat Viral di TikTok, Tentang Al Quran Mulia
Dalam hal kaitanya dengan puasa, maka bisa mengambil beban yang lebih banyak, misal ragu utang puasanya tujuh atau delapan hari, maka dianjurkan untuk mengambil yang delapan hari.
"Karena kita akan merasa akan yakin dengan itu, kita menutup yang tujuh sekaligus yakin dengan yang delapan," tutur Aris, dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com.
Hal ini juga sesusai dengan kutipan hadist, "Da'maa yuribuuka ila maa laa yuribuka" yang artinya Tinggalkan hal-hal yang meragukanmu.
Baca juga: Aturan Makan Sahur Selama Bulan Ramadan 2023, Tak Bikin Asam Lambung Naik, Puasa Aman: Serat, Serat!
Siapa saja yang wajib puasa qadha Ramadan?
Akademisi UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq, M,Ag dalam program Tanya Ustaz Tribunnews menerangkan, ada beberapa orang dengan uzur tertentu yang diperbolehkan tidak menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan.
Antara lain seperti orang yang sakit, orang yang haid, nifas, orang yang sedang dalam perjalanan jauh, dan lain-lain.
Orang-orang yang mendapat uzur tersebut, diwajibkan mengqadha atau membayar utang puasa seusai Ramadan.
Namun, jika masih belum sanggup untuk membayarnya seperti orang yang sakit kronis, maka puasa qadha Ramadan harus digantikan dengan membayar fidyah untuk fakir miskin.
Umat muslim yang ingin membayar utang puasa dapat melakukannya di hari apa saja, selama hari tersebut bukan hari haram untuk berpuasa.
Atau, bisa juga dilakukan bersamaan dengan hari Senin atau Kamis untuk mendapatkan beberapa pahala puasa sunnah sekaligus.
Baca juga: Ini 15 Tradisi Jelang Ramadan 2023 yang Dilakukan Masyarakat Indonesia, Kalau Daerahmu yang Mana?
Baca juga: Jadwal Awal Puasa Ramadan 2023 NU, Muhammadiyah dan Pemerintah, Bagaimana Hari Raya Idul Fitri?
Niat puasa qadha Ramadan digabung dengan Puasa Senin Kamis
Buya Yahya pernah menjelaskan tentang hukum puasa qadha Ramadan digabung dengan puasa Senin Kamis.
Hal itu disampaikan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Buya Yahya menyampaikan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Namun sekali lagi, bacaan niat puasa qadha Ramadan tersebut harus dilakukan pada waktu sebelum fajar.
Baca juga: Bolehkah Puasa Qadha Ramadan Setelah Lewat Puasa Nisfu Syaban? Ustaz Abdul Somad: Ada Pengecualian
Niat Puasa Qadha
Puasa Qadha Ramadan adalah puasa wajib untuk mengganti Puasa Ramadan yang ditinggalkan.
Misalnya karena haid, sakit atau karena perjalanan panjang, dan halangan lainnya.
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya :
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
Niat puasa hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Berita Jatim dan Ramadan 2023 lainnya