Menurutnya, hasil analisisnya ada dua kemungkinan PMK melonjak di Ponorogo.
Adalah peternak mendatangkan hewan dari luar daerah di mana dari hasil eartag-nya belum menerima vaksin.
"Jadi setiap sapi itu memiliki eartag atau tanda pengenal, di situ muncul keterangan apakah sudah divaksin atau belum, dari situ kita bisa melihat," terang Masun.
Alasan kedua, sapi memang berasal dari Ponorogo.
Tetapi sapi itu belum menerima vaksin.
Baca juga: Ratusan Hewan Ternak di Ponorogo Terjangkit PMK, Tersebar di 12 Kecamatan, Didominasi dari Bungkal
Untuk meminimalisir penularan pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan, sebanyak dua kali.
"Tetap kita lakukan biosecurity, penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah pasar dibuka," paparnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menolak petugas vaksinasi.
Hal ini semata mata untuk kesehatan hewan ternak itu sendiri.
"Yang belum vaksin bisa segera vaksinasi, jangan ada penolakan," pungkasnya.
Berita Ponorogo lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com