"Diet intermiten juga diketahui meningkatkan kemungkinan makan berlebihan pada beberapa orang karena pembatasan tersebut."
Kenali pula efek samping yang mungkin menyertai dari pola makan ini, seperti mudah marah, kekurangan energi, rasa lapar terus-menerus, sensitif akan perubahan suhu, serta performa kerja dan aktivitas yang buruk.
Solusinya, hubungi dokter agar mereka dapat mengecek kondisi kesehatan kita dan menentukan apakah diet intermiten adalah diet yang tepat bagi kita atau tidak.
Cara kerja diet intermittent fasting
Ada beberapa pendekatan yang efektif untuk menerapkan diet puasa, namun hal itu tergantung dari diri kita.
"Jika kita ingin mencoba diet intermiten, cobalah mencari tahu mana yang terbaik bagi kita," ujar Taylor.
"Kemungkinan diet itu membutuhkan beberapa percobaan dan kesalahan lebih dulu."
Dijelaskan Taylor, sebagian orang dapat berpuasa selama 16 jam dan membatasi waktu makan hanya delapan jam dalam sehari, seperti dari pukul 09.00-17.00.
Sedangkan, beberapa orang mungkin kesulitan berpuasa selama itu dan perlu mengurangi durasi puasa mereka.
Baca juga: 5 Makanan Rendah Kalori untuk Sahur, Menu Diet Sehat Jaga Daya Tahan Tubuh Selama Ramadan 2023
Metode diet puasa
Kita perlu mengetahui metode diet intermiten yang cocok agar dapat memertahankan nutrisi dalam diet secara keseluruhan dan tidak merugikan diri sendiri nantinya
"Penurunan berat badan bukanlah pendekatan yang general untuk setiap orang," kata Taylor.
"Diet intermiten mungkin diet berkelanjutan bagi sebagian orang, sedangkan sebagian lain menyadari pendekatan ini tidak cocok bagi mereka."
Taylor menjelaskan beberapa metode diet intermiten yang populer.
Puasa juga dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan salah satunya mengurangi berat badan dan obesitas.