TRIBUNJATIM.COM - Kasus penganiayaan terhadap David putra pengurus GP Ansor Pusat yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo kini benar-benar membuka buntut panjang.
Kasus ini bahkan merembet membuka borok yang mungkin selama ini disimpan dan disembunyikan oleh oknum pejabat publik.
Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy Satriyo adalah seorang pejabat pajak yang kemudian menjadi sorotan karena kekayaannya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata Rafael Alun Trisambodo memiliki kekayaan yang bahkan melebihi kekayaan para atasannya.
Misal seperti Menkeu Sri Mulyani bahkan Dirjen Pajak Suryo Utomo sekalipun.
Kecurigaan itu mengarah kepada pemeriksaan lebih lanjut terhadap sumber uang sebenarnya Rafael Alun Trisambodo dan gaya hidup keluarganya yang dicurigai hedonis.
Dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com, terungkap bahwa imbas kasus yang menimpa sang anak, Rafael Alun Trisambodo menyatakan surat pengunduran dirinya sebagai PNS atau pegawai Ditjen Pajak.
Rafael Alun Trisambodo menyatakan mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di saat harta kekayaannya jadi sorotan.
Pengunduran diri Rafael Alun Trisambodo itu tentu langsung menyita perhatian.
Menurut mantan penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aulia Postiera, pernyataan mundur Rafael Alun Trisambodo tersebut penuh kecurigaan.
Baca juga: Nasib Karir Pejabat Pajak Rafael, Kemenkeu Bersikap, Pengurus GP Ansor Tolak Damai: Tanggung Jawab
Dia menduga ada pihak yang menginginkan Rafael Alun Trisambodo mundur dari Kemenkeu.
"Kalau tiba-tiba mundur seperti ini semakin mencurigakan. Diduga dia diminta mundur agar tidak merembet ke oknum lainnya," cuit Aulia dalam akun Twitter miliknya yang sudah mengizinkan Tribunnews.com untuk mengutip, Sabtu (25/2/2023).
Aulia lantas menceritakan pengalaman sewaktu menangani kasus mafia pajak di KPK.
Aulia mengatakan bahwa mafia pajak yang kasusnya ditangani KPK bersifat kelompok.
Harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan publik.