Pemkab Pasuruan

Pemkab Pasuruan Mulai Terapkan Pengolahan Sampah Insinerator Tahun ini, Pandaan Jadi Pilot Project

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERUBAHAN - Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo saat meninjau TPA di Pandaan menjelang penerapan sistem pengolahan sampah insinerator.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menyiapkan dua unit insinerator di Kecamatan Pandaan untuk mengolah sampah harian yang mencapai 26 ton.

Langkah ini menjadikan Pandaan sebagai pilot project pengelolaan sampah modern berbasis teknologi insinerator.

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengatakan, keberadaan insinerator diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dengan begitu, TPA benar-benar hanya menjadi lokasi pembuangan terakhir. Sehingga, tidak terjadi penumpukan yang membuat sampah di TPA overload.

Baca juga: Coffee Morning Kapolda Jatim Bareng Forkopimda Kabupaten Pasuruan dan Tokoh Masyarakat, Sinergi

“Kalau bisa sampah itu selesai di kecamatan masing-masing. TPA itu benar-benar menjadi tempat terakhir,” katanya, Kamis (28/8/2025).

Dua insinerator yang akan dipasang masing-masing memiliki kapasitas 16 ton per hari.

Sehingga, total kapasitas pengolahan di Pandaan bisa menampung seluruh sampah yang ada di wilayah tersebut setiap harinya yang mencapai 26 ton.

Sebagai informasi, pengolahan sampah incinerator (insinerasi) adalah metode pemusnahan sampah dengan cara pembakaran pada suhu tinggi, antara 850 hingga 1200°C.

Sampah dibakar di dalam alat khusus yang disebut incinerator. Proses ini secara signifikan mampu mengurangi volume sampah dan bahkan dapat menghasilkan energi.

Sampah yang bernilai ekonomis akan dipilah bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Sedangkan residu yang tidak bernilai akan dimusnahkan dengan insinerator sesuai rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, PKK Kabupaten Pasuruan Pastikan akan Ikut Bergerak Bersama BNN

“Pandaan ini kota metropolitan di Kabupaten Pasuruan karena jadi pusat industri, perdagangan, dan pariwisata. Maka kami mulai dari sini,” jelas Mas Rusdi, sapaan akrabnya.

Menurutnya, program ini sekaligus menjadi bagian dari target Pemkab Pasuruan menuju zero waste.

Sampah organik akan dimanfaatkan, misalnya untuk pakan maggot, sementara residu habis terbakar insinerator.

“Kita siapkan insinerator di tiga titik. Dua di kecamatan, satu di TPA. Pandaan jadi yang pertama. Ke depan kita sudah harus zero waste,” tutupnya.

Berita Terkini