Dia pun harus mengesampingkan segalanya untuk kembali ke kampung halaman untuk mengurus sang suami.
Beberapa hari kemudian, sang majikan kebetulan melihat selebaran berisi pencarian orang hilang di loker Thach Phuong.
Memikirkan kembali pertanyaan tentang tanda lahir, Trieu berspekulasi bahwa putranya mungkin adalah putra kandung Thach Phuong.
Namun Trieu tidak mau kehilangan anak laki-laki satu-satunya yang telah dia besarkan sejak lama, maka dia menceritakan kisah tersebut kepada istrinya.
Tidak lama kemudian, Thach Phuong kembali ke Guangzhou untuk bekerja.
Ia langsung berbicara dengan keluarga Trieu bahwa dia ingin mendapatkan kembali putranya, Trieu Quan.
Trieu dan suami merasa patah hati, memohon Thach Phuong untuk tidak mengambil putranya, karena hanya itu yang mereka miliki.
Thach Phuong sempat kasihan, tetapi juga patah hati karena sebagai seorang ibu, dia memahami rasa sakit kehilangan seorang anak.
Ia bahkan berterima kasih kepada keluarga Trieu karena telah membesarkan putranya menjadi manusia yang berkecukupan.
Akan tetapi ia juga ingin putra kandungnya kembali.
Di tengah kebingungan, Trieu dan istrinya menerima telepon yang memberitahukan bahwa Trieu Quan mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit.
Keluarga Trieu dan Thach Phuong segera pergi ke rumah sakit dan mendapati kondisi Trieu Quan tidak terlalu parah.
Karena harus kembali ke Fujian untuk mengunjungi suaminya,Thach Phuong memutuskan untuk meninggalkan sepucuk surat untuk Trieu Quan.
Begini isi surat Thach Phuong tersebut:
"Nak, apakah kamu tahu bahwa aku sangat merindukanmu? Ketika aku melihat tanda lahir di pinggang, aku tahu kamu adalah anak kandungku.