Contoh pengoperasiannya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Dengan GPT-4, pengguna bisa memasukkan perintah dalam format teks dan gambar.
Kemudian, GPT-4 bakal memberikan penjelasan atau tanggapan berupa teks atas perintah yang terdiri dari teks dan gambar.
Deteksi gambar bisa dibilang kemampuan yang mencolok di GPT-4.
Akan tetapi, kemampuan deteksi gambar dari GPT-4 ini sayangnya masih dalam tahap uji coba. Fitur deteksi gambar GPT-4 belum bisa dijajal untuk umum.
2. Memberikan respons yang lebih aman
Risiko GPT-4 masih sama seperti ChatGPT, yakni berpotensi memberikan berbagai respons yang tidak aman dari sebuah perintah, seperti saran yang berbahaya, kode yang bermasalah, dan informasi yang tidak akurat.
Untuk mengatasi risiko itu, OpenAI mengaku telah melibatkan berbagai ahli untuk memberikan masukan dalam melatih GPT-4 agar dapat menolak perintah-perintah berbahaya dan menyajikan respons yang lebih aman.
Dengan proses latihan itu, OpenAI mengeklaim dapat menurunkan kecenderungan GPT-4 untuk merespons perintah yang berbahaya sebesar 82 persen dibanding GPT-3.5 (program inti yang digunakan untuk merancang ChatGPT).
3. Percakapan lebih panjang
Kelebihan GPT-4 dibanding Chat GPT yang ketiga adalah percakapan GPT-4 bisa lebih panjang ketimbang ChatGPT. GPT-4 bisa memuat percakapan hingga maksimal sekitar 25.000 kata, sekitar delapan kali lebih banyak dibanding versi sebelumnya.
4. Pemahaman bahasa yang lebih baik
Kelebihan berikutnya adalah dari segi pemahaman bahasa.
OpenAI telah melakukan uji coba pada GPT-4, GPT-3.5, dan language model lain untuk menjawab ribuan soal pilihan ganda dalam 26 bahasa yang berbeda.
Dari 26 bahasa yang diujikan, pemahaman bahasa GPT-4 tercatat berhasil mengungguli language model lain (termasuk GPT-3.5) dalam 24 bahasa, yang tertinggi ada pada bahasa Inggris.