"(Dia) membawa pengetahuan mendalam tentang perusahaan dan industri, setelah memimpin tim yang merupakan salah satu investor awal kami, dan telah bekerja di sektor teknologi selama satu dekade," ujarnya.
Saat ini, Shou Zi Chew tengah menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam perjalanan kariernya bersama TikTok.
Pasalnya, anggota parlemen AS meminta perusahaan tersebut untuk melepaskan kepemilikan asetnya atau melarang penggunaan aplikasi.
Sebelumnya, pemerintahan AS telah melarang penggunaan aplikasi TikTok secara nasional.
Baca juga: SOSOK 2 Aparat yang Gugur saat Jaga Tarawih di Papua, Serangan KKB Datang dari Arah Belakang Masjid
Hal yang dibahas di rapat dengar DPR AS
CEO TikTok Shou Zi Chew untuk pertama kalinya menghadiri sidang dengar pendapat bersama sejumlah anggota parlemen Komisi Energi dan Perdagangan Amerika Serikat (AS).
Rapat dengar pendapat itu digelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Kamis (23/3/2023) selama sekitar 5 jam.
Shou Zi Chew hadir untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan anggota parlemen AS.
Satu di antaranya dugaan aplikasi Tiktok bisa memata-matai warga AS sehingga mengancam kemanan nasional negara tersebut.
Berikut 5 poin pembahasan penting dalam rapat dengar pendapat antara CEO TikTok Shou Zi Chew dan DPR AS:
1. Hubungan TikTok dengan China
Dilansir dari Guardian, anggota parlemen AS menyoroti hubungan perusahaan pemilik TikTok, ByteDance dengan China, khususnya Partai Komunis China.
Pada satu kesempatan, pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang Demokrat dari California, Tony Cardenas.
"Apakah TikTok adalah perusahaan China?" tanyanya.
Shou Zi Chew menjawab TikTok bersifat global.