Wawancara Eksklusif Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sugiri Sancoko telah 2 tahun menjabat sebagai Bupati Ponorogo Februari lalu.
Dalam 2 tahun ini, Sugiri telah menghadirkan warna baru di bumi reog.
Pada kesempatan kali ini, Pemred Tribun Jatim Network Tri Mulyono berhasil wawancara secara eksklusif dengan Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko
Diskusi menyambut Ponorogo ke depan begitu menarik yang telah kami himpun menjadi dialog wawancara sebagai berikut :
Baca juga: Sosok dan Biodata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang Bangun Monumen Reog 126 Meter
Tribun jatim :
Assalamualaikum wr. wb Seneng sekali ini Bapak bupati kita bisa ngobrol bersama. Kang Giri, mendengar katanya Ponorogo ini akan membuat satu monumen yang luar biasa Monumen Reog Ponorogo.
Kang Giri :
Saya berpikir awalnya kan reog ini yang kita cinta ini sudah menggelora, membahana, mendunia bahkan beberapa negara Kami sudah punya cabang reog. Di Amerika, ada di Kanada, di Australia, di Jepang Ada di Korea, ada di Malaysia, banyakdan kemudian, kami berpikir, kalau di tempat kelahirannya tidak membuat gara-gara bagaimana?
Kami bangun monumen reog, menyerupai reog raksasa tingginya 126 meter di atas gunung . kemudian disitu ada museum yang menceritakan tidak hanya bicara reog, tapi bicara peradaban Ponorogo dari waktu ke waktu mulai dari peradaban ekonomi, peradaban politik, peradaban budaya, peradaban pertanian sampai terlibat di Pondok.
Letaknya di barat laut kota Ponorogo , kisaran 18 km dari titik 0 yang kita berdiri ini tepatnya di Kecamatan Sampung, di desa Sampung, Kecamatan Sampung perbatasan dengan Parang, Magetan, perbatasan dengan Wonogiri Jawa Tengah.
Sebulan lalu Gubernur sudah groundbreaking karena kan juga dibantu Gubernur sebesar Rp 30 miliar.
Baca juga: Mengintip Beragam Kegiatan Santri Pondok Gontor Ponorogo saat Ramadan 2023
Tribun Jatim :
Kapan Pak bisa dinikmati oleh masyarakat?
Kang Giri :
Kalau bangunan utamanya ya mulai dari monumen, kemudian museumnya, akhir 2004 pasti selesai. Sambil paralel saya menggandeng pihak swasta untuk membicarakan wahana-wahananya pelengkap.