Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Roti mawar tetap menjadi suguhan idola secara turun temurun di masyarakat saat momen Lebaran.
Bentuknya yang cantik dan rasanya manis membuat roti mawar yang merupakan roti jadul banyak diburu masyarakat saat menjelang Lebaran.
"Roti mawar tetap menjadi idola masyarakat saat Lebaran. Roti mawar merupakan roti jadul khas Lebaran," kata Susilorini (54), salah satu produsen kue kering di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Kamis (6/4/2023).
Susilorini sudah 35 tahun menjadi produsen kue kering termasuk roti mawar. Ibu tiga anak itu mulai menekuni usaha produksi roti kering sejak 1988.
Tiap menjelang Lebaran, pesanan kue kering selalu meningkat. Pesanan kue kering paling banyak tetap untuk jenis roti mawar.
"Lebaran tahun ini, produksi mulai meningkat dibanding tahun lalu, meski (peningkatan) belum 100 persen. Peningkatannya sekitar 50 persen," ujarnya.
Baca juga: Kebanjiran Pesanan, Produsen Rengginang di Kota Blitar Ini Sudah Close Order
Baca juga: Pengusaha Kue Kering di Sidokumpul Gresik Kebanjiran Pesanan Selama Bulan Ramadan
Susilorini memproduksi bermacam-macam kue kering, antara lain, lidah kucing, nastar, dan roti mawar.
Tapi, roti mawar selalu menjadi maskot produksi roti kering di tempat Susilorini.
Untuk itu, ia selalu berkreasi agar roti mawar yang merupakan jenis roti jadul tetap bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat.
Agar tetap bertahan, ia membuat variasi warna pada produksi roti mawar.
Kalau umumnya warna roti mawar hanya kuning, ia bermain-main dengan beberapa warna agar roti mawar tetap terlihat menarik.
Sekarang, ia membuat variasi warna ungu, pink, coklat, dan kuning pada produksi roti mawar.
Baca juga: Nikmatnya Bubur Suro Bonang Tuban, Menu Khas Puasa Ala Timur Tengah, Diburu Masyarakat saat Buka
"Kami bermain warna. Kalau dulu, roti mawar tiga dengan dua warna kuning dan satu coklat. Sekarang ada tiga warna, yaitu kuning, ungu, dan pink," katanya.
Menurutnya, variasi warna pada produksi roti mawar menjadi salah satu upaya agar roti mawar tetap bisa diterima semua kalangan masyarakat, terutama bagi kalangan ibu-ibu muda.