"Produk roti mawar dengan variasi bermacam warna ini untuk menarik konsumen para ibu muda. Kalau orang lama tetap lebih memilih warna original kuning," ujarnya.
Momen menjelang Lebaran seperti sekarang ini, Susilorini sudah kewalahan melayani pesanan kue kering.
Ia harus menambah pekerja untuk memproduksi kue kering. Jumlah pekerja yang awalnya hanya tujuh orang, sekarang bertambah menjadi 15 orang.
Para pekerja Susilorini terlihat sibuk memproduksi kue kering. Sebagian pekerja khusus membuat adonan kue kering.
Sedang sebagian pekerja lainnya mencetak dan mengemas kue dalam toples.
Ruang tamu rumah Susilorini juga terlihat penuh dengan kue kering yang sudah siap untuk dikirim ke konsumen.
"Sekarang saya punya empat mesin open. Kalau mesin open ditambah mungkin produksinya bisa lebih banyak dan cepat," ujarnya.
Dengan empat mesin open dan 15 pekerja, Susilorini bisa memproduksi minimal satu kuintal kue kering per hari di momen Lebaran ini.
Susilorini menjual kue kering termasuk roti mawar dengan harga mulai Rp 35.000 sampai Rp 70.000 per kemasan dengan berat 0,5 kilogram.
"Momen menjelang Lebaran seperti ini, kapasitas produksi saya minimal 200 pack kue kering per hari. Satu pack beratnya 0,5 kilogram," katanya