Dikutip dari Tribun Solo, Ryura Assyifa Ramadhina diketahui sudah diterima di program study Program Aerospace Engineering, Monash University.
Selain itu, ia juga diterima di Aeronautical Engineering, University of Sydney; dan Aerospace Science Engineering, University of California (UC) Davis.
Ryura Assyifa Ramadhina juga diterima di Program Mechanical Engineering di The University of Western Australia, University of Toronto dan Queensland University.
Di Universty of Toronto, Ryura Assyifa Ramadhina juga tercatat diterima di Program Studies in Mathematical and Physical Sciences, serta Co-Op Mathematics di University of Toronto kampus Scarborough.
Diketahui, 5 program study di antaranya kategori Honours yakni di Monash University, The University of Queensland, UNSW Sydney, The University of Sydney, dan The University of Western of Australia.
Sementara itu, lima dari universitas yang menerima Ryura Assyifa Ramadhina merupakan top 8 besar universitas terbaik di negeri Kanguru.
Tak main-main, untuk mendaftar di universitas impiannya itu, Ryura Assyifa Ramadhina telah mempersiapkannya sejak 2022 lalu.
Total kini, Ryura Assyifa Ramadhina telah diterima 10 universitas luar negeri.
Namun, ternyata ia masih menunggu satu universitas yang hingga kini belum mengumumkan hasilnya.
Meski begitu, ia tak menyebutkan universitas mana yang masih ia tunggu itu.
"Persiapan sudah sejak 2022, saya sudah mulai mendaftar. Saat ini saya sudah diterima di 10 universitas (luar negeri) dan masih menunggu satu universitas lain (di luar negeri)," kata Ryura Assyifa Ramadhina pada Kamis (6/4/2023), dikutip dari Tribun Solo.
Tentunya, Ryura Assyifa Ramadhina telah mempersiapkan segalanya mulai dari materi hingga mentalnya menghadapi berbagai seleksinya.
Meski diterima di berbagai kampus terbaik, Ryura Assyifa Ramadhina telah melauhkan hatinya ke salah satu universitas.
"Saya mau ke University of Toronto jurusan Mechanical Engineering," pungkasnya.
Baca juga: SOSOK Siswa SMP Cianjur Jadi Rebutan Para Siswi Jepang, 1 Sekolah Heboh: Kita Cuma Salah Negara Aja
Sementara itu, Rena Zaen (27), Guru Kimia sekaligus Peminatan Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) SMA Pradita Dirgantara mengatakan selama ini sekolah sudah membagi siswa berdasarkan minat dan bakat.