Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Harga beras medium di Kabupaten Trenggalek kembali stabil di angka Rp 10 ribu per kilogram setelah sempat naik di angka Rp 11.500 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara mengatakan, satu di antara langkah yang dilakukan Pemkab Trenggalek untuk menstabilkan harga beras tersebut adalah dengan menggelar operasi pasar.
"Alhamdulillah operasi pasar efektif untuk menekan harga, tidak ada lonjakan harga yang signifikan," kata Syah Muhammad Natanegara, Rabu (12/4/2023).
Syah Muhammad Natanegara menyebutkan, Pemkab Trenggalek bekerja sama dengan Bulog telah melaksanakan 5 kali operasi pasar dengan jumlah beras yang dijual di operasi pasar sebanyak 19,5 ton.
Operasi pasar tersebut dilaksanakan langsung di pasar tradisional dan juga di program Makaryo Ning Desa, Desa Hebat (Mening Deh).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Komidag Trenggalek, Yusuf Widianto mengatakan, harga beras di Trenggalek berada di angka Rp 10 ribu per kilogram.
"Sebelumnya sampai Rp 12 ribu per kilogram untuk kelas medium. Selain operasi pasar, panen raya di Trenggalek juga mempengaruhi stabilnya harga beras," jelas Yusuf.
Ia menjelaskan, mayoritas penduduk Trenggalek berprofesi sebagai petani.
Ketika panen raya padi tiba, para petani akan memprioritaskan untuk menyimpan hasil panennya sebagai stok pangan hingga panen mendatang.
Baca juga: Operasi Pasar Murni di Kediri Digelar di 21 Kelurahan, Sediakan Beras Premium hingga Minyak Goreng
Dengan begitu, permintaan padi di pasaran menjadi menurun.
Petani sendiri baru akan menjual padinya saat ada sisa stok dari hasil panen sebelumnya.